Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kesalahan dalam Wawancara Kerja yang Bikin Gagal Dapat Pekerjaan

Kompas.com - 17/12/2023, 15:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Your Tango

JAKARTA, KOMPAS.com - Wawancara kerja atau interview kerja adalah tahapan penting dalam proses rekrutmen. Wawancara kerja tak hanya tanya jawab, tetapi merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mengenal dan menimbang apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk posisi pekerjaan yang dilamar.

Penting untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara kerja agar sukses memperoleh pekerjaan impian.

Namun demikian, ada beberapa kesalahan dalam wawancara kerja yang sering diabaikan dan justru membuat Anda gagal direkrut perusahaan.

Baca juga: Cara Jelaskan Alasan Resign Saat Wawancara Kerja dan Contoh Jawabannya

Ilustrasi melamar kerja, wawancara kerja.SHUTTERSTOCK/FIZKES Ilustrasi melamar kerja, wawancara kerja.

Dikutip dari Your Tango, Minggu (17/12/2023), berikut beberapa kesalahan dalam wawancara kerja yang bisa membuat Anda mendapatkan pekerjaan, menurut Berit Brogaard, profesor filsafat dan direktur Brogaard Lab for Multisensory Research di University of Miami, AS.

1. Menggunakan terlalu banyak jargon dan pembicaraan korporat

Di hampir setiap wawancara kerja, Anda diberi kesempatan untuk memberi tahu pewawancara tentang pengalaman kerja atau penelitian akademis Anda sebelumnya.

"Anda harus selalu siap untuk memberikan jawaban yang relevan, namun hal ini sering kali membuat orang melakukan kesalahan," tutur Brogaard.

Menurut dia, banyak kandidat mengharapkan HRD memiliki pengetahuan yang sama tentang bidang pekerjaan mereka seperti mereka sendiri.

Baca juga: Datang Terlambat Saat Wawancara Kerja? Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

"Karena Anda berasumsi HRD mengetahui apa yang Anda bicarakan, Anda mungkin menggunakan terlalu banyak jargon atau terlalu banyak istilah abstrak untuk menjelaskan pekerjaan Anda," jelas Brogaard.

Ilustrasi wawancara kerja. SHUTTERSTOCK/FIZKES Ilustrasi wawancara kerja.

Anda tidak boleh meremehkan calon pemberi kerja, tetapi jangan berasumsi bahwa mereka mengetahui bidang Anda sebaik Anda. Hindari jargon, pemikiran abstrak, dan ringkasan singkat dari poin-poin sulit.

Yang harus dilakukan adalah, jadikan keterampilan Anda mudah dipahami dengan memberikan contoh dan referensi nyata yang menunjukkan bagaimana keterampilan Anda dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari.

2. Membuat kelemahan terdengar seperti atribut positif

Hampir tidak dapat dihindari bahwa calon atasan akan menanyakan kelemahan Anda. Pertanyaannya mungkin eksplisit atau justru tidak langsung to the point.

Baca juga: Simak 3 Tips Nyaman Wawancara Kerja dengan User

Pertanyaan terkait kelemahan Anda saat wawancara kerja misalnya sebagai berikut.

  • “Apa kelemahan terbesar Anda?”
  • “Apakah ada titik yang luput atau kebutuhan pengembangan diri yang harus kita waspadai?”
  • "Jika kita berbicara dengan atasan Anda, potensi kekurangan apa yang mungkin dia sebutkan?"
  • “Kesulitan atau frustrasi apa yang Anda temukan dalam pekerjaan Anda baru-baru ini?”

Tidak ada seorang pun yang ingin terlihat lemah dalam wawancara kerja. Pendekatan standarnya adalah misalnya seperti ini.

  • "Saya seorang perfeksionis."
  • "Saya begadang sepanjang malam menyelesaikan tugas segera setelah tugas itu diberikan."
  • “Ketika taruhannya tinggi, saya bisa menjadi pemimpin yang sangat gigih dan menekankan keunggulan.”

Baca juga: Sempat Jadi Penganggur? Ini Cara Menjelaskannya Saat Wawancara Kerja

 

Ilustrasi melamar kerja, wawancara kerja. SHUTTERSTOCK/FIZKES Ilustrasi melamar kerja, wawancara kerja.

Jangan lupa bahwa atasan Anda tidak bodoh. Mereka bisa memahami jawaban Anda tersebut.

"Jadi jawaban yang jujur lebih baik daripada jawaban saya-tidak-memiliki-kelemahan yang sudah dilatih sebelumnya," saran Brogaard.

Yang harus dilakukan adalah berkata jujur. Anda dapat mengungkapkan kelemahan yang tidak penting namun nyata.

Misalnya, "Saya kadang-kadang bergumul dengan deadline yang penuh tekanan, tetapi saya yakin saya telah belajar cara mengatasinya."

Baca juga: Jangan Bohong Jawab 4 Pertanyaan Ini Saat Wawancara Kerja

Cara lain yang baik untuk menangani pertanyaan ini adalah dengan jujur dan akui bahwa Anda tidak memiliki semua keahlian yang disebutkan dalam lowongan kerja sambil menjelaskan mengapa hal ini tidak menjadi masalah.

Contoh jawabannya adalah seperti ini.

"Anda menyebutkan dalam lowongan kerja bahwa Anda lebih memilih karyawan dengan pengalaman kerja beberapa tahun. Saya tidak memilikinya, tapi saya yakin kualifikasi saya yang lain bisa menggantikannya."

Atau seperti ini.

"Saya membaca bahwa Anda lebih menyukai seseorang yang fasih berbahasa Spanyol. Saya belum fasih, namun saya dapat melanjutkan percakapan, dan saya sedang mengikuti kursus untuk meningkatkan keterampilan percakapan saya."

Baca juga: Simak 3 Tips Menjawab Pertanyaan Deskripsi Diri Saat Wawancara Kerja

3. Mencoba berpura-pura tahu bagaimana melakukan sesuatu padahal sebenarnya tidak

Ini adalah pekerjaan impian Anda, dan tampaknya Anda adalah kandidat impian. Anda memenuhi semua persyaratan dalam deskripsi lowongan kerja atau deskripsi pekerjaan yang dicantumkan.

Namun, bagaimana jika dalam wawancara kerja, HRD mengemukakan tugas yang perlu diselesaikan, tapi itu adalah tugas yang Anda tidak punya pengalaman melakukannya.

Ilustrasi wawancara kerja, interview kerja. FREEPIK/ALEXANDARLITTLEWOLF Ilustrasi wawancara kerja, interview kerja.

Dalam situasi ini, hal terburuk yang harus dilakukan adalah mengabaikannya. Hal terburuk kedua yang dapat Anda lakukan adalah menyerah dan mengakui bahwa Anda tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut.

Cara yang lebih baik untuk melakukan pendekatan ini adalah dengan mengakui bahwa Anda tidak memiliki pengalaman dengan tugas khusus ini, namun pada saat yang sama, Anda antusias dan bersemangat untuk mempelajarinya.

Baca juga: Tips Konfirmasi E-mail Wawancara Kerja

"Ubah momen buruk menjadi kesempatan untuk menjelaskan bagaimana Anda dengan cepat mempelajari keterampilan baru di posisi sebelumnya," ucap Brogaard.

4. Tidak melakukan riset tentang perusahaan sebelum wawancara kerja

Dalam hampir setiap wawancara kerja, HRD akan memberikan Anda kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda telah mempelajari segala sesuatu yang tersedia untuk umum tentang tempat kerja potensial atau, paling tidak, Anda telah memeriksa situs web perusahaan.

Anda mungkin diuji dalam hal ini dalam berbagai cara.

HRD mungkin bertanya mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut. Jawaban yang salah adalah dengan hanya menjawab, "Saya akan senang menjadi kolega Anda."

Baca juga: Tips Wawancara Kerja Lewat Telepon

Menurut Brogaard, yang harus dilakukan adalah rujuk ke sesuatu yang spesifik tentang perusahaan yang belum disebutkan, yang menunjukkan bahwa Anda sudah memikirkan jenis tempat kerja itu dan apa yang ditawarkannya.

Jika kesempatan untuk memamerkan pengetahuan Anda tidak muncul, Anda hampir selalu dapat menyesuaikannya pada akhirnya.

 

Ilustrasi wawacara kerja, interview kerja.SHUTTERSTOCK/OWLIE PRODUCTIONS Ilustrasi wawacara kerja, interview kerja.

Di hampir setiap wawancara kerja, Anda akan ditanya apakah Anda memiliki pertanyaan. Ini memberi Anda lampu hijau untuk merujuk pada proyek atau peluang yang hanya diketahui oleh orang yang akrab dengan perusahaan tersebut.

Gunakan kesempatan ini untuk memberikan kesan kepada HRD bahwa Anda benar-benar menginginkan pekerjaan itu dan siap memanfaatkan peluang yang ditawarkan.

Baca juga: 10 Tips Lolos Wawancara Kerja

5. Berusaha menjadi terlalu profesional

Anda harus selalu tampil profesional dalam wawancara kerja. Dalam sebagian besar situasi, ini berarti berpakaian formal, dengan asumsi itu pantas.

Namun meskipun Anda ingin tampil profesional dan serius, Anda tidak ingin terlalu serius sehingga HRD tidak bisa "melihat" diri Anda yang sebenarnya.

Yang harus dilakukan adalah biarkan kepribadian terbaik Anda terpancar. Bersikaplah antusias tanpa berlebihan.

"Jika wawancara dilakukan melalui telepon atau video call, gunakan suara Anda untuk menunjukkan antusiasme Anda. Tekankan kata kunci, bicaralah dengan kecepatan yang nyaman, dan jeda saat menyampaikan poin penting," ungkap Brogaard.

Baca juga: Cara Menjawab soal Gaji Saat Wawancara Kerja

6. Menunjukkan kegugupan melalui perilaku lahiriah yang tidak disadari

Gugup saat wawancara kerja adalah hal yang wajar. Sayangnya, gugup dapat membuat Anda berperilaku sangat menjengkelkan dan membuat Anda melakukan kesalahan saat wawancara kerja.

Anda mungkin mengetukkan kaki, mengklik pena, menggoyangkan kaki, atau tidak menjaga kontak mata. Perilaku mikro ini bisa menjadi salah satu alasan Anda tidak mendapatkan pekerjaan.

HRD mungkin tidak secara sadar menyadari perilaku gugup Anda, tetapi pada tingkat bawah sadar, perilaku ini mungkin masih menyebabkan dia tidak menyukai Anda.

 

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menghindari hal ini adalah dengan berlatih terlebih dahulu bersama teman atau keluarga.

Baca juga: Cara Menjawab Pertanyaan Ceritakan Tentang Diri Anda saat Wawancara Kerja

Latihan wawancara kerja akan mengungkapkan apa yang Anda lakukan benar atau salah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com