Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setoran Dividen BUMN Capai Rp 81,5 Triliun, tetapi Kinerjanya Tetap Perlu Dicermati

Kompas.com - 18/12/2023, 06:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Kementerian BUMN.Dok Kementerian BUMN Kementerian BUMN.
Sementara itu, ekonom senior sekaligus Co-founder Institute for Social Economic and Digital (ISED) Ryan Kiryanto mengatakan, paralel dengan capaian dividen, ke depannya BUMN perlu diperkuat.

Ia bilang, harus semakin banyak BUMN yang berstatus sehat, alias tak merugi. Sebab, dengan semakin banyak BUMN yang sehat, maka semakin banyak pula setoran dividen ke negara.

Baca juga: DPR Minta Erick Thohir Lanjutkan Restrukturisasi Keuangan di BUMN

Selain itu, pembentukan holding BUMN juga perlu diperhatikan. Ryan menilai, pembentukan holding bisa dilanjutkan, namun yang masih belum berjalan baik harus dievaluasi.

Maka dengan demikian, BUMN tidak hanya sekedar bisa memberi dividen besar, tapi juga mampu berkontribusi lebih ke ekonomi negara, salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan.

Kondisi tersebut sekaligus akan membuat BUMN tidak hanya berorientasi profit, melainkan bisa turut membantu program pemerintah.

"Misal, ada BUMN yang punya agent of development seperti KAI, Telkom, Garuda, Bulog, harus punya keberpihakan bagi masyarakat banyak. Itu karena, BUMN harus berada di sisi pemerintah," kata Ryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com