Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Investor Kripto di Indonesia Masuk 7 Besar Dunia

Kompas.com - 22/12/2023, 17:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) Hasan Fawzi mengatakan, bahwa jumlah investor kripto di Indonesia cukup besar, bahakan masuk dalam top 7 di dunia.

Sebelumnya, lebih dari 1 dekade sejak kemunculan awal Bitcoin, masyarakat melihat kemunculan aset keuangan digtal termasuk aset kripto beserta koin alternatif lainnya terus berkemabang secara eksponensial.

Aset-aset digital tersebut berkembang dengan kegunaan yang bervariasi, sehingga menjadi kelas aset baru yang menarik perhatian investor ritel maupun institusional.

“Berdasarkan report chain analisis tahun 2023, Indonesia saat ini menempati urutan ke-7 dalam global kripto adoption index, dimana negara lain seperti India, Nigeria, dan Vietnam menempati urutan 1-3,” ujar Hasan secara virtual, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Hasan mengatakan, berdasarkan catatan, transaksi aset kripto mencapai puncaknya pada masa pandemi Covid-19 yang lalu.

Per November 2023 kapitalisasi pasar untuk aset kripto secara worldwide sudah mencapai 1,41 triliun dollar AS dengan jumlah coin 20.000 jenis koin, dan pengguna yang tercatat di seluruh dunia lebih dari 420 juta.

Dia bilang, berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Oktober 2023 nilai transaksi aset kripto sepanjang 2023 mencapai Rp 104,9 triliun, dan dengan jumlah penggunaan dan konsumen dan invstor yang terus bertambah, jumlahnya menacapai 18,1 juta.

“Saat ini sudah terdapat juga infrastruktur, ekosistem, dan pasar dari kegiatan perdagangan aset kritpto,” jelasnya.

Baca juga: Binance Terjerat Kasus Pencucian Uang, Investor Kripto Diminta Hati-hati

 


Beberapa infrastruktur dan ekosistem tersebut mencakup lembaga tersentralisasi untuk bursa derivatif kripto, lembaga kliring, dan lembaga custodian. Ada juga 32 exchanges atau penyedia platoform yang saat ini berada dalam pengaturan dan pengawasan dari Bappebti.

Hasan mengatakan, pesatnya perkembagnan aset kripto tersebut tentu menjadi perhatian publik dan media. Saat ini masyarakat cenderung hanya fokus pada aset kripto saja.

Namun demikian aset kripto sebetulnya hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan ekosistem aset keuangan digital, yang merupakan representasi digital atas aset keuangan tau aset bernilai lainnya dengan memanfaatkan teknologi smart contract dan juga block chain dalam proses tokenisasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com