Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips dari Gibran untuk Pemda Lain bila Ingin Proyeknya Didanai APBN

Kompas.com - Diperbarui 23/12/2023, 23:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Semenjak dipimpin oleh Gibran Rakabuming Raka, pembangunan di Kota Solo semakin berkembang pesat. Di bawah kepemimpinan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, daerah dengan nama resmi Surakarta ini terus berbenah lebih baik.

Dengan luas wilayah yang hanya sekitar 44 kilometer persegi tersebut, masifnya pembangunan di berbagai sudut kota sangat begitu terasa. Pembangunan di kota ini juga banyak digarap pemerintah pusat dengan dana dari APBN.

Kondisi pembangunan infrastruktur besar-besaran di Kota Solo ini bisa dibilang cukup kontras apabila dibandingkan daerah lain di Solo Raya seperti Kabupaten Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri.

Banyaknya pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dari pemerintah pusat ini juga tentunya ikut berkontribusi signifikan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi kota kampung halaman Presiden Jokowi ini.

Baca juga: Ironi Program Susu Gratis, tapi 78 Persen Susu RI Masih Impor

Masifnya pembangunan infrastruktur fisik di Kota Solo ini pun ikut disinggung Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dalam pertanyaan yang disampaikan ke Gibran, Cak Imin bertanya apa saja tips dan trik dari Gibran sebagai wali kota supaya bisa mendapatkan sejumlah proyek dari pemerintah pusat sehingga bisa ditiru kepala daerah lainnya.

"Saya ingin Pak Gibran menyampaikan tips and trik agar bupati dan wali kota yang lain bisa mendapat proyek besar," ujar Muhaimin saat Debat Cawapres 2024 di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Tips dari Gibran

Menanggapi pertanyaan yang diutarakan Cak Imin, Gibran menyebut ada dua upaya yang bisa dilakukan agar usulan pembangunan infrastruktur daerah bisa disetujui pemerintah pusat.

Baca juga: Gibran Curhat, Banyak Orang Nyinyir Program Makan Siang Gratis Rp 400 Triliun

Menurut Gibran, tips pertama, bahwa sebelum ada proyek masuk, para kepala daerah yang menginginkan proyek dari APBN, harus menyiapkan perencanaan terlebih dahulu untuk diusulkan ke Jakarta.

"Sebelum ada proyek masuk, kita para walkot harus menyiapkan readiness criteria, kalau nggak ada itu nggak mungkin proyek itu masuk," kata Gibran.

Selain perkara proposal yang menjabarkan perencanaan yang mendetail, lanjut Gibran, tips kedua pemerintah daerah juga harus bisa meyakinkan pemerintah pusat dengan beragam upaya lainnya.

"Kita sebagai walkot harus menyiapkan hal-hal non teknis, relokasi, nego dengan warga-warga bantaran sungai, bantaran rel kereta api," beber dia.

Gibran pun menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk memacu proyek-proyek di daerah.

"Kita juga harus berkolaborasi. Tidak harus APBN, tapi bisa APBN dan APBD, plus saya sering dibantu Pak Ganjar, Gubernur saya," kata Gibran.

Baca juga: Anggaran Rp 450 Triliun Makan Siang Gratis Prabowo Bisa untuk Bangun 4.500 Km Tol di Sumatera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com