Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Wirausaha "Berguguran", "Venture Builder" Ini Bangun Mental Pengusaha Ketimbang Bergantung Pendanaan

Kompas.com - 23/12/2023, 15:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bergugurannya wirausaha di awal tahun berdirinya lantaran ada sejumlah faktor penghambat, salah satunya soal pendanaan. Namun, salah satu venture builder menilai, bukan pendanaan yang jadi penghambat melainkan mental si pengusaha.

Dari paparan McKinsey & Company, 50 persen usaha kecil dan menengah gulung tikar selama lima tahun pertama masa operasionalnya. Faktor yang disebutkan salah satunya memang perkara dana.

Namun ada pula data lain yang menyingkap dalam kurun waktu 10 tahun terakhir bahwa hanya 24 persen usaha baru dengan dukungan pendanaan korporasi besar yang dapat bertahan dan berkembang.

Dapat disimpulkan dari data tersebut, redupnya usaha baru tidak selamanya
karena keterbatasan sokongan pendanaan.

Baca juga: Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Hal inilah yang kemudian menjadi fokus utama bagi Perusahaan venture builder East Scandi Group yang merilis program khusus bertajuk ‘East Scandi Group Eureka'.

Ayunda Afifa, Co-Founder dan CEO East Scandi Group (ESG) mengatakan, ada kecenderungan yang cukup memprihatinkan selama 5 tahun terakhir bahwa berwirausaha adalah tentang membuat pitch deck dan meminta dana dari pihak ketiga.

"Kami ingin memberi ‘kenyamanan’ bagi figur dengan mentalitas yang tepat, dimana ESG Lab justru mendorong dilakukannya eksperimen bisnis dengan cepat sekali dibandingkan memikirkan model bisnis yang ‘laku’ ditawarkan ke investor semata," kata Ayunda melalui keterangan pers, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum PNS Berkecimpung Wirausaha

"Butuh mentalitas yang tepat untuk berwirausaha dan kami fokus berkenalan dengan figur-figur ini yang area bisnis nya sejalan dengan misi jangka panjang kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," lanjutnya.

East Scandi Group sebagai venture builder ingin menekankan bahwa
pada akhirnya menjadi pengusaha adalah tentang kemauan dan seberapa kuat kita berbuat untuk pengembangan usaha yang kita dirikan.

Sepanjang 2023, East Scandi Group telah meluncurkan serta mengoperasikan pengembangan brand di area bisnis hospitality serta properti di Jakarta dan Bogor.

Baca juga: Menaker Tegaskan Program Pelatihan Wirausaha Terbuka bagi Pelaku UMKM

Cerita peserta East Scandi Group Eureka

Co-Founder Just Better Stuffs besutan East Scandi GroupDOK. East Scandi Group Co-Founder Just Better Stuffs besutan East Scandi Group

Salah satu peserta program East Scandi Group adalah street bakery stall Just Better Stuffs (JBS) di Kemayoran dan Cipete.

Usaha ini mengusung konsep bakery Perancis gerobak dengan kualitas bahan baku san rasa kelas hotel berbintang.

Kedua pendiri JBS yakni Farhan Nugra dan Dipa, telah menjalani usaha kuliner sejak tahun 2014 sejak sama-sama masih bersekolah.

Sebagai serial entrepreneur, Farhan mengajak Dipa yang setelah kuliah berkarir sebagai tim chef di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta untuk
bergabung di program ESG Eureka dan menjadi Entrepreneur In Residence.

“Kami butuh waktu 4 bulan untuk formulasi varian resep, iterasi, dan mengembangkan model bisnis
bersama tim East Scandi. Kecepatan di seluruh proses kerja nya sangat berbeda dari tempat bekerja yang pernah saya temui,” ungkap Farhan.

Ia menambahkan, dengan program Eureka, para wirausaha dijembatani dengan mentor yang tepat tanpa terbatasi jadwal dan formalitas ala ‘sekolah pengusaha’. Dalam program ini juga ditekankan pola pikir, kecepatan, dan iterasi sembari praktik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com