Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ingatkan Impor Beras 2024 Harus Dihitung Cermat, Mengapa?

Kompas.com - 26/12/2023, 17:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia bakal kembali melakukan impor beras di tahun depan. Hal tersebut lantaran produksi dalam negeri diperkirakan masih belum kembali normal di tahun depan dampak dari adanya El Nino.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia sudah mengamankan 3 juta ton beras berasal dari komitmen India dan Thailand. Sebanyak 2 juta ton diamankan dari Thailand dan 1 juta ton dari India.

Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai, rencana tersebut sebagai antisipasi dari masa tanam dan panen yang mundur. Meski demikian, dia menegaskan agar kebijakan impor pangan dapat dilakukan secara cermat.

Baca juga: Bos Bulog Jamin Cadangan Beras Pemerintah Aman hingga Juni 2024

Ilustrasi beras. PEXELS/MART PRODUCTIONS Ilustrasi beras.

Hal tersebut agar masuknya impor beras tak berbarengan dengan masa panen tahun depan, serta jumlah impor yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karenanya dibutuhkan penghitungan yang tepat.

"Yang penting kuota impor itu dihitung cermat berapa kebutuhannya dan kapan datangnya. Jangan sampai malah jadi mudarat karena datang saat panen raya," kata Khudori dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/12/2023).

Mengenai rencana impor beras 3 juta ton yang sudah mendapatkan komitmen dari Thailand dan India, Ia mengatakan, belum menghitung lagi apakah kebutuhan tahun depan memang sebesar itu.

Khudori menceritakan, ekor dampak dari El Nino membuat paceklik lebih lama. Pada awal Desember lalu saat ia ke Jember naik kereta dari Jakarta, sebagian wilayah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur dan juga Jawa Timur, mayoritas sawah masih bera (kurang produktif). Dia menambahkan, hanya sebagian kecil sawah yang terlihat sudah menyiapkan bibit padi.

Baca juga: Cadangan Beras 1,26 Juta, Bulog Siap Jaga Stabilitas Harga hingga Tahun Depan

"Semula saya perkirakan Desember ini sudah tanam serentak karena hujan sudah merata. Tapi ini meleset. Sebagian besar wilayah Jawa sepertinya baru tanam di awal Januari. Ini berarti paceklik bertambah panjang lagi," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com