Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Djarum dan Wings Group "Hilang" dari Konsorsium IKN, Ini Respons OIKN dan Manajemen

Kompas.com - 05/01/2024, 06:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Djarum, dan PT Wings Group Indonesia buka suara terkait hilangnya nama Djarum dan Wings Group dari daftar Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) di IKN.

Konsorsium Nusantara ini nantinya akan membangun kawasan terpadu di IKN yang mencakup hotel, sarana belanja, dan perkantoran.

Berdasarkan catatan Kompas.com, mulanya Konsorsium ASG ini berisikan ASG, Sinarmas, Pulau Intan, Djarum, Wings, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, dan Astra.

Lalu pada data OIKN terakhir, Konsorsium ASG yang berubah namanya menjadi Konsorsium Nusantara, berisikan ASG, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro, Salim Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra, Kawan Lama, dan Alfamart.

Baca juga: Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak Cuan

Di luar Konsorsium Nusantara, tercatat juga investor swasta besar seperti Pakuwon Group yang akan membangun Pakuwon Nusantara bersama Marriott Hotel di IKN serta The Pakubuwono Development yang akan membangun apartemen The Pakubuwono di IKN.

Dari data tersebut, nama Djarum dan Wings Group di konsorsium IKN tersebut seolah "hilang" sehingga keduanya dikabarkan keluar dari konsorsium. 

Deputi Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menanggapi kabar tersebut. Ia menegaskan, kabar keluarnya Djarum dan Wings dari Konsorsium Nusantara merupakan kabar yang tidak benar.

"Tidak betul (Djarum dan Wings keluar dari Konsorsium Nusantara)," ujar Agung saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: 3 Konglomerat RI Gabung Konsorsium Investor IKN, Proyek Dikebut Maraton biar Rampung 2024

 


Namun, dia menjelaskan, memang dalam komposisi anggota konsorsium dapat berubah-ubah dan hal itu menjadi hak internal konsorsium.

"Tentang komposisi anggota adalah hal internal konsorsium. Keterlibatan pihak dalam membangun di IKN bisa berubah-ubah sesuai apa yang dibangun," jelasnya.

Baca juga: OIKN Yakin 80 Persen Dana Pembangunan IKN Non APBN Bakal Tercapai

Halaman:


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com