Juru langsir pun berupaya mengejar dan menghentikan masinis KA 225 yang sudah berangkat. Upaya yang dilakukan juru langsir untuk menghentikan KA 225 pun sia-sia.
Ditambah, lokasi kecelakaan berada di tikungan sehingga kedua masinis tidak saling melihat. KA 225 bertabrakan dengan KA 220 pada pukul 06.45 WIB.
Akibat tabarakan keras adu banteng, seluruh badan lokomotif BB-303 16 "ditelan" oleh gerbong KB3065 601. Sementara lawannya, lokomotif BB-306 16 hampir separuh badannya ikut pula tertelan gerbong pertama yang ditariknya.
Jalur Tanah Abang-Rangkasbitung sendiri dianggap sebagai jalur rawan karena banyak penumpang gelap. Penumpang naik begitu saja ke kereta, duduk di atap, ataupun ke dalam gerbong.
Baca juga: Kecelakaan KA di Bandung, Wapres Minta Ada Koreksi Teknis dan SDM
Jalur kereta api antara Pasar Palmerah dan Rangkasbitung setiap harinya terhitung sangat padat. Kereta api pertama dari Rangkasbitung melalui Sudimara menuju Palmerah berangkat pukul 06.11. Sedangkan sebaliknya, pada pukul 05.00 berangkat kereta api pertama dari Tanah Abang ke Rangkasbitung dengan jalur yang sama.
Setiap harinya, kereta yang menuju ke Palmerah tercatat sebanyak 11 kali keberangkatan yang berakhir pada kereta yang berangkat pukul 20.33 ke Palmerah. Untuk arah yang berlawanan, tercatat jalur-jalur padat jurusan Palmerah-Rangkasbitung pada pukul 15.12, pukul 16.17, dan pukul 18.30 yang merupakan kereta terakhir.
Menurut catatan pihak PJKA, jam padat kereta api ini bisa membawa penumpang setiap gerbongnya sebanyak 180 orang. Ini berarti, satu rangkaian kereta api yang menarik 6 gerbong penumpang memuat sebanyak lebih dari 1.080 orang.
Selain kereta penumpang yang menghubungkan Palmerah-Rangkasbitung, tercatat juga ada kereta barang yang menggunakan jalur kereta ini. Untuk kereta barang yang berangkat dari Palmerah, kereta yang pertama berangkat pukul 08.44.
Kereta barang kedua ke jurusan Rangkasbitung ini setiap harinya tercatat 10 kali pemberangkatan, dengan pemberangkatan terakhir pada pukul 20.36. Termasuk tujuh di antaranya adalah angkutan batu bara.
Sedangkan untuk arah yang sebaliknya, kereta barang dari Rangkasbitung menuju Palmerah diberangkatkan pada pukul 04.15 ke Palmerah. Sedangkan kereta barang terakhir diberangkatkan dari Rangkasbitung pada pukul 21.32.
Jalur kereta api Palmerah-Rangkasbitung dan sebaliknya setiap harinya tercatat sebanyak 39 kali pemberangkatan kereta penumpang dan kereta barang.
Selain itu, masih ditambah lagi sebanyak 3 buah kereta barang yang tidak terdaftar dalam jadwal rute kereta api ini. Ketiga kereta barang ini melakukan perjalanan pulang pergi dan tidak melakukan pemberhentian di Pasar Palmerah seperti kereta barang sebelumnya.
Artikel ini bersumber dari Arsip Harian Kompas berjudul "Meretus Tragedi Bintaro" dan "Kecelakaan KA Paling Tragis: Lebih Seratus Orang Tewas".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.