Sebelumnya, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) secara umum melihat ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh positif hingga 2025. Hal ini tentunya jadi angin segar para pebisnis.
Optimisme tersebut termaktub dalam laporan terbaru OECD terkait prospek perekonomian global bertajuk OECD Economic Outlook edisi November 2023.
Dalam laporan teranyar itu, OECD masih mempertahankan prospek positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 hingga 2025.
Menurut OECD, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksi tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun ini dan tumbuh lebih tinggi 5,2 persen pada 2024 dan 2025.
OECD memproyeksi konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi, meskipun kenaikan upah minimum pekerja pada tahun depan dinilai "kecil" oleh OECD.
"Pengetatan moneter dan perlambatan perdagangan global akan berdampak terhadap pembentukan modal tetap bruto (PMTB)," tulis OECD, dalam laporannya, dikutip Senin (4/12/2023).
Selanjutnya, tekanan yang berasal dari inflasi mulai mereda, seiring dengan telah dirasakannya dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia selama 2 tahun terakhir.
OECD juga memprediksi, laju inflasi Indonesia akan bergerak di kisaran 2,5 persen pada 2024 dan 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.