Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Anjing K9 "Kerja" di SCBD, Biayanya Ratusan Juta Sebulan

Kompas.com - 01/02/2024, 15:45 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudirman Central Business District atau SCBD memiliki tingkat keamanan yang super ketat bagi siapapun yang ingin memasuki gedung.

Banyak pengelola gedung tinggi di SCBD rela mengeluarkan anggaran khusus hingga ratusan juga untuk memastikan keamanan gedung, salah satunya adalah dengan ‘mempekerjakan’ anjing K9.

Jika Anda rutin beraktivitas di seputaran SCBD, sudah pastilah sering menemui anjing-anjing jenis belgian malinois, german shepherd, hingga dobermann yang berjaga di depan gedung. Mereka siap menerkam orang yang ketahuan membawa bahan peledak, narkoba, hingga zat kimia berbahaya.

Baca juga: Kisah Sanip, Bertahan di Tengah Stigma Serba Mahal SCBD

Supervisor keamanan di BEI, DaniKompas.com / Kiki Safitri Supervisor keamanan di BEI, Dani

Jumlah anjing K9 yang ‘bekerja’ ada di SCBD-pun ternyata tidak sedikit. Penelusuran Kompas.com, ada setidaknya puluhan anjing K9 yang membantu menjaga keamanan tiap gedung.

Sebagai contoh, Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)  mempekerjakan sebanyak 10 ekor anjing K9. Sementara itu, diseberangya alias Gedung Pacific Place ada 40 ekor anjing K9 yang dipekerjakan.

Usut punya usut, ternyata anjing K9 yang dipakai di banyak gedung di SCBD dipelihara dan dirawat di basement. Untuk anjing K9 yang menjaga Bursa Efek Indonesia (BEI), mereka memiliki tempat khusus untuk berisitirahat di belakang gedung, tepatnya berada di loading dock BEI. 

Sementara anjing K9 yang ada di Pacific Place bertempat tinggal di basement gedung. Adapun mayoritas anjing K9 itu berasal dari Rancamaya, Bogor. Anjing-anjing tersebut diimpor dari Belanda dan dilatih bersama dengan pelatih K9 profesional.

Baca juga: Ibu Kota Bakal Pindah, Bagaimana Proyek Gedung Baru OJK di SCBD?

Anjing K9 ini juga menyantap makanan anjing yang tidak murah. Salah seorang Sepervisor Keamanan di Gedung BEI yang ditemui Kompas.com bernama Dani mengatakan, anjing K9 yang ia rawat mengonsumsi makanan dengan merek terkenal berinisial ‘RC’.

Selain itu, anjing K9 juga diberikan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga nafsu makan. Tak hanya itu, setiap pagi anjing K9 diajak olahraga berkeliling kawasan SCBD, serta sesekali berlatih ketangkasan bersama anggota Polsatwa.

Ilustrasi anjing Labrador retriever.Shutterstock/sanjagrujic Ilustrasi anjing Labrador retriever.

Adapun spesifikasi anjing yang ‘kerja’ menjaga gedung BEI diperuntukkan untuk melacak Bahan Peledak atau Handak’ sebanyak 9 ekor, dan 1 ekor untuk melacak narkotik. Jenisnya, ada Dobermann, Belgian Malinois, dan Labrador bernama Anya, Aron, Asdek, Belgia, Mace, Diana, Dona, dan Ragnarok.

“Anjing K9 ini kita pekerjakan 1 sampai 2 jam setelah itu roling, jadi ada jeda waktu untuk istirahat. Kalau pagi, kita ada lari pagi, dan ada olahraga pagi. Kita putar sekitaran sini,” jelas Dani.

Baca juga: Mau Buka Usaha Baju Anjing dan Kucing? Siapkan Modal Segini

Sementara itu, untuk memastikan anjing K9 bisa menurut dengan sekuriti yang bertugas atau holder-nya, Dani menyebut bahwa para holder ikut berlatih di Pusat Pendidikan K9 di Bogor.

Di tempat terpisah, Kompas.com juga berkesempatan untuk bertemu salah salah satu pelatih anjing K9 yang bekerja di Jakarta Sembilan Indonesia bernama Richard (25).

Sambil berbincang santai, Richard mengatakan bahwa ia telah berprofesi sebagai pelatih anjing K9 selama 6 sampai 7 tahun.

Richard yang lahir dan besar dari keluarga TNI dan Polisi mengaku sangat nyaman dan menikmati profesinya sebagai pelatih anjing K9. Dia juga mengaku tidak berminat untuk menjadi TNI atau Polisi.

Baca juga: Anjing dan Kucing Kesayangan Sakit, Pemilik Bisa Pakai Asuransi Hewan Peliharaan

Richard bilang, saat ini tidak banyak pelatih K9 yang memiliki sertifikasi, hal itu lantaran sekolah menjadi pelatih K9 berbiaya mahal.

Richard telah memulai karier sebagai pelatih anjing K9 sejak ia tamat sekolah. Awalnya ia ditawarkan oleh pamannya yang merupakan anggota kepolisian untuk bergabung di pusat pelatihan K9 yang baru dibuka kala itu.

Richard mengatakan anjing K9 bisa digunakan untuk ragam kebutuhan. Misalnya untuk di gedung, anjing K9 dipersiapkan agar mampu mengendus bau bahan peledak, narkoba, dan bahan kimia berbahaya.

Sementara untuk penggunaan di rumah, anjing K9 dipersiapkan lebih kepada penjagaan rumah dari potensi ancaman, seperti bahan peledak yang ada di paket kiriman.

Baca juga: Elon Musk Ubah Logo Twitter Jadi Anjing Shiba Inu, Dogecoin Melonjak Lebih dari 30 Persen

Pelatih K9, RichardKompas.com / Kiki Safitri Pelatih K9, Richard

Biaya sewa anjing K9

Biaya yang dikeluarkan untuk memakai jasa K9 tidaklah murah. Untuk 1 ekor anjing penjaga, biaya yang dikeluarkan lebih kurang Rp 12 hingga Rp 15 juta sebulan.

Lalu, bagaimana jika anjing K9 yang digunakan lebih dari 10 ekor seperti di BEI? tentu biayanya sebulannya bisa mencapai ratusan juga bukan?. Itu juga belum termasuk makan, hingga perawatan kesehatan K9.

Sedikit bocoran, di kawasan Jakarta, ada banyak konglomerat kaya, hingga veteran berpangkat tinggi yang juga menggunakan jasa anjing K9 untuk memastikan keamanan rumahnya.

Hingga saat ini ada ratusan anjing yang dilatih oleh Richard termasuk Anya, Aron dan Asdek.

Baca juga: Anggota DPR Ini Pertanyakan Program Unggulan Bea Cukai untuk Pelatihan Anjing

“Sekarang ada sekitaran 100 anjing dan ada juga anakan yang baru yang akan dilatih, Anya termasuk yang saya latih itu dan spesifikasinya memumpuni untuk kerja,” kata Richard.

Adapun usia anjing K9 yang bisa bekerja adalah di usia sekitar 1 tahun atau sudah dewasa, dan sudah bisa kerja. Richard bilang, anjing-anjing K9 didik dari usia 7 sampai 8 bulan atau setelah melewati pertumbuhan gigi dewasa.

Richard mengatakan, harga anjing yang diimpor dari Belanda harganya ratusan juta untuk usai 1 sampai 2 tahun ke atas. Jenisnya Belgian Malinois, German Sepherd, Herder, Rottweiler, Dobermann, Labrador, dan Golden Retriever. 

“Spesifikasi yang paling utama adalah Belgian Malinois karena sangat tangkas,” ungkap dia.

Baca juga: Amazon Rekrut Ribuan Ekor Anjing Jadi Pegawai, untuk Apa?

Ilustrasi anjing Rottweiler.Shutterstock/Phillip van Zyl Ilustrasi anjing Rottweiler.

“Kami sering latihan dengan Polsatwa, kopasus, Pusat Polisi Militer (POM) AU, POM AD, dan rekan - rekan sawasta lain,” tambah dia.

Richard mengungkapkan, holder K9 tentu harus terlatih, dan mampu menganalisa dan mengerti setiap karakter K9. Holder juga harus tau bagaimana bersosialisasi dengan K9 tersebut.

Di SCBD beberapa anjing K9 yang menjaga gedung tersebar di beberapa lokasi, diantaranya Holywings sebanyak 2 ekor K9, di BEI 10 ekor K9, dan di Pacific Place ada 40 ekor.

“Di Jakarta Pusat, ada di Kantor Gubernur. Kami juga ada di Palembang, Perguruan Tinggi Kepolisian, dan juga di rumah mantan jendral,” ungkap dia.

Baca juga: Dari Dikira Cari Pokemon sampai Dikejar Anjing, Lika-liku Profesi Ini...

Anjing K9 untuk menjaga rumah

Tidak hanya digunakan di gedung-gedung, anjing K9 juga digunakan di rumah-rumah sipil. Nantinya, anjing K9 yang akan bekerja sesuai dengan kebutuhan pemilik rumah.

“Ada juga khusus request dari konsumen mintanya seperti apa. Supaya tidak ada kesalahan saat ditempatkan. Biasanya kisaran di gedung itu satu anjing K9, dan satu orang pawang,” kata dia.

“Biayanya itu, untuk satu K9, dan satu pawang Rp 12 hingga Rp 15 juta,” jelas dia.

“Untuk rumah orang kaya harganya sekitar segitu juga rate-nya dan paling murah Rp 12 juta. Itu tergantung lokasi, kesulitan, dan pelayanan,” tambah dia.

Baca juga: Antisipasi Teror di Bandara, AP II Tambah Personel Keamanan hingga Libatkan Anjing Pelacak

Richard bilang, orang-orang kaya membutuhkan anjing K9 untuk menjaga rumah mereka. Misalnya untuk paket kiriman. Anjing jenis belgian malinois atau german shepherd.

“Biasanya rumah biasa ya belgian bisa, german shepherd juga bisa. Pawangnya ini ikut ngurus merawat juga, dari pusdik handler K9,” ungkap dia.

Ilustrasi anjing German Shepherd.SHUTTERSTOCK/SABINE HAGEDORN Ilustrasi anjing German Shepherd.
Biaya latihan anjing K9

Untuk sistem pelatihan anjing rumahan biayanya adalah Rp 2 hingga 5 juta per bulan untuk 8-12 pertemuan. Richard bilang pelatihan anjing itu dilakukan untuk kepatuhan dan membentuk sikap anjing.

Tapi, kalau pelatihan anjing rumahan yang jaraknya jauh dan butuh dukungan tranportasi dan alat-alat lainnya mungkin bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per bulan dalam 8 hingga 12 kali pertemuan.

Baca juga: Rekomendasi Tiga Produk Asuransi Hewan Peliharaan untuk Pemilik Anabul

“Biaya itu di luar biaya perawatan atau pakan, beda lagi biaya pelatihan khusus anjing pekerjaan atau anjing khusus yang memiliki spesifikasi pelacakan,” jelas dia.

“Kalau soal keuntungan tidak bisa dipatok kisarannya, karna orang Indonesia kebanyakan tidak memelihara anjing,” ungkap dia.

Saat ini Richard bekerja melatih anjing di dua rumah. Richard bilang, latihan ini dilakukan hingga anjing tersebut mampu dan layak untuk berjaga, selanjutnya agar tidak lupa latihan harus rutin dilanjutkan oleh pemilik.

Jika ingin menyewa K9 untuk keamanan, seharinya penyewa perlu mengalokasikan dana Rp 3- Rp 5 juta per ekor selama 12 jam. Sementara itu, untuk harga keamanan gedung melalui kontrak pertahun, harga per ekor Rp 15 juta atau lebih tergantung lokasi dan kesulitan di lapangan.

Baca juga: Asuransi Hewan Peliharaan, Berikut Pilihan Produknya

“Jadi untuk kemasukan bisa kaka hitung sendiri, harganya sesuai dengan suport perlengkapan dan biaya lainnya, sesuai dengan kisaran harga yang sudah saya sampai kan,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com