Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Hilirisasi, Maluku Utara Jadi Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi

Kompas.com - 05/02/2024, 13:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh 5,05 persen pada 2023. Ini diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di seluruh provinsi Tanah Air.

Dari 38 provinsi yang dicatat BPS, Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi daerah paling tinggi. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 20,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tertinggi tercatat di provinsi Maluku Utara sebesar 20,49 persen," ujar dia dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Investasi di Sektor Perikanan RI Capai 9,56 Triliun, China Investor Terbesar

Pesatnya pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tidak terlepas dari kontribusi hilirisasi di wilayah tersebut. Amalia menyebutkan, sumber pertumbuhan utama di Maluku Utara ialah industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian.

Selain Maluku Utara, Sulawesi Tengah juga menjadi provinsi yang merasakan dampak positif dari hilirisasi. BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah mencapai 11,91 persen secara tahunan, dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua.

Sama seperti Maluku Utara, kontributor utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah ialah industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian. Oleh karenanya, Amalia menyimpulkan, hilirisasi berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kedua provinsi tersebut.

Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga hingga Persiapan Pemilu Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen

"Dapat ditarik kesimpulan, industrilasisi atau yang kita sebut program hilirisasi nikel di dua provinsi tersebut beri dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah," tuturnya.

Jika dilihat secara nasional, upaya pemerintah melakukan hilirisasi sejumlah komoditas sumber daya alam (SDA) juga berdampak positif terhadap industri pengolahan. Tercatat, sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal dari industri pengolahan tumbuh sebesar 4,64 persen.

"Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,95 persen (dari 5,05 persen)," ucap Amalia.

Sebagai informasi, pemerintah memang gencar melakukan hilirisasi sumber daya alam dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir untuk menciptakan nilai tambah. Salah satu komoditas utama hilirisasi ialah nikel, yang dilakukan diantaranya di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.

Baca juga: Peta Hilirisasi Nikel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com