Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, dari Mana Dananya?

Kompas.com - 06/02/2024, 08:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menambah alokasi anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Rencana ini sudah disampaikan Jokowi sejak awal tahun, meskipun pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan anggaran subsidi pupuk dalam APBN 2024.

Dalam APBN 2024, pemerintah sudah menganggarkan Rp 26,6 triliun untuk subsidi pupuk. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, anggaran tersebut disiapkan pemerintah untuk 5,7 juta petani.

"Dengan dana yang ada Rp 26 triliun hanya mencakup sekitar 5,7 juta petani," ujar Airlangga, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Dorong Pertanian Sehat, Pupuk Indonesia Genjot Penggunaan Pupuk Organik

Lebih lanjut Airlangga mengatakan, saat ini Indonesia sudah memasuki periode musim tanam. Oleh karenanya, pemerintah menilai perlu untuk menambah alokasi anggaran subsidi pupuk.

Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah berencana menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Airlangga menyebutkan, anggaran tersebut ditarget menjangkau 2,5 juta petani.

"Subsidi ini tidak boleh lambat, sehingga Bapak Presiden sudah menyetujui untuk ditambahkan subsidi sekitar Rp 14 triliun," katanya.

Mengingat rencana tersebut baru dicetuskan pada tahun ini, maka alokasi tambahan anggaran tersebut tidak tersedia dalam anggaran perlindungan sosial (perlinsos) APBN 2024. Airlangga menyebutkan, saat ini Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, masih mencari sumber pendanaan rencana tersebut.

Salah satu opsi ialah menggunakan anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang diblokir sementara lewat automatic adjustment. Pada tahun ini, pemerintah melakukan blokir sementara anggaran belanja K/L sebesar Rp 50,4 triliun.

"Bu Menteri Keuangan akan menyelesaikannya, salah satunya automatic adjustment," ucap Airlangga.

Baca juga: Jokowi Bilang, Subsidi Pupuk 2024 Ditambah Rp 14 Triliun

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bakal menambah anggaran subsidi pupuk senilai Rp 14 triliun tahun 2024 ini. Arahan penambahan anggaran untuk pupuk bersubsidi itu sudah disampaikan Jokowi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

"Di 2024 ini, saya sudah ngomong ke Menteri Keuangan agar subsidi pupuk ditambahkan senilai angka hitung-hitungan kita Rp 14 triliun, harus ditambah. Untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan," ujar dia, di hadapan para petani saat pembinaan petani se-Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (2/1/2024).

Jokowi mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk pupuk bersubsidi di semester II tahun 2024 lantaran masih dalam proses pengajuan kepada DPR RI. Namun, mantan Gubernur DKI ini memastikan bahwa pemerintah akan berusaha merealisasikan tambahan anggaran untuk subsidi pupuk secepatnya.

"Sebentar, saya kira ini dari Menteri Pertanian sudah mengajukan, dari Menteri Keuangan nanti juga akan mendorong agar segera itu bisa direalisasikan," ucap Jokowi.

Baca juga: Soal Petani Sedikit tapi Subsidi Pupuk Naik, Ini Kata Mentan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com