Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Z Lebih Suka Memisahkan Keuangan dari Pasangannya, Apa Alasannya?

Kompas.com - 09/02/2024, 11:36 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Laporan baru dari Bankrate menemukan, hampir 2 dari 5 pasangan, atau sekitar 39 persen pasangan di Amerika Serikat (AS) menggabungkan keuangannya.

Namun, terdapat perbedaan cara penanganan kondisi finansial antar generasi.

Sebanyak 38 persen Gen Z, atau mereka yang berusia 18-27 tahun lebih suka memisahkan keuangan mereka dari pasangannya.

Sementara itu, sebanyak 44 persen baby boomer, atau orang dewasa berusia 60-78 tahun cenderung menggabungan keuangan sepenuhnya.

Baca juga: Apa itu Tren Tabungan Lunak pada Generasi Z?

Pakar keuangan Bread Financial Lindsay Bryan-Podvin menjelaskan, salah satu hal yang memengaruhi kondisi tersebut adalah munculnya kekhawatiran di kalangan Gen Z tersebut.

"Apakah saya akan kehilangan otonomi jika menggabungkan keuangan?" kata dia dikutip dari, CNBC Jumat (9/2/2024).

Pasalnya, sebanyak 46 persen orang yang menjalin hubungan memisahkan keuangan mereka untuk menghindari kehilangan kemandirian finansial.

Adapun sebanyak 36 persen pasangan yang tinggal serumah dan berpenghasilan 50.000 dollar AS per tahun memisahkan keuangannya.

"Ada tingkat rasa malu mengenai jumlah utang pinjaman pelajar (student loan), atau utang kartu kredit yang dimiliki kaum muda. Pembiayaan yang terpisah memungkinkan mereka merahasiakan tantangan keuangan tersebut," ungkap Bryan.

Di sisi lain, Gen Z yang sudah lahir dengan digitalisasi dan akses telepon pintar cenderung tidak melihat perlunya pendanaan bersama pasangan. Generasi ini menganggap dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan digital.

Namun demikian, tidak semua pasangan Gen Z memisahkan keuangan mereka. Ada 34 persen yang menggabungkan sepenuhnya keuangan, dan 28 persen yang memiliki kombinasi keuangan.

Banyak ahli menyarankan, pasangan mempertimbangkan gambaran keuangan "milikmu, milikku, milik kita". Hal tersebut akan membuat pasangan mendapatkan manfaat lebih dari dua keputusan finansial tersebut.

Rekening finansial menawarkan kemandirian finansial dalam hubungan, sementara rekening bersama akan memenuhi kewajiban bersama.

Sebagai catatan, uang dapat menjadi sumber utama pertengkaran di antara pasangan.

Baca juga: Riset di AS: Mayoritas Wanita Gen Z Yakin Mampu secara Finansial Hadapi Pensiun

Riset Bread Financial menemukan sebanyak 48 persen pasangan mengaku diam-diam membuat keputusan keuangan tanpa berkonsultasi dengan pasangannya. Sedangkan 16 persen responden yang berpasangan mengaku pernah menyembunyikan pembelian dari pasangannya.

Lebih lanjut, pasangan yang menganut gagasan kemandirian finansial dianggap perlu melakukan diskusi terbuka dan jujur tentang kondisi keuangan.

Sementara pasangan yang memutuskan untuk menggabung keuangannya perlu berdiskusi, seberapa banyak setiap orang harus berkontribusi pada rekening bersama.

"Pembicaraan itu juga membantu mencapai kesepatakan bersama dan memberikan otonomi finansial," tandas Bryan.

Baca juga: Ini Profesi Sektor Keuangan Favorit Gen Z Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com