Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Peritel Tinggi dan Stok Mulai Kosong, Akankah Kasus Minyak Goreng Terjadi Lagi?

Kompas.com - 12/02/2024, 09:01 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi beras. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi beras.
Pemerintah optimistis beras tidak akan langka

Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun merespons soal itu.

Baca juga: 5 Bansos yang Gencar Ditebar Jokowi, dari Beras sampai Uang Tunai

Ketua Bapanas Arief Prasetyo menjelaskan, saat ini saja pihaknya sudah mengisi beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan sisa stok mencapai 34.590 ton. 

Kemudian, hingga akhir tahun lalu juga sudah disalurkan beras ke penggilingan padi sebanyak 200.000 ton dan dari angka itu Food Station mendapatkan jatah sebanyak 50.000 ton.

Artinya, dengan demikian, stok beras masih ada. 

“Penyaluran beras kita lakukan terus atau nyambung terus dari tahun lalu arena kita tahu ada keterbatasan tanam akibat kurang air atau El Nino. Penggilingan padi juga saat ini sampai Maret nanti juga sudah dialokasikan 200.000 ton beras yang akan mau disalurkan, jadi insya Allah beras ini tidak akan terjadi seperti kasus minyak goreng,” ujar Arief.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras: Akibat Bansos?

Di sisi lain, pemerintah juga akan mempercepat masuknya beras impor sebanyak 600.000 ton hingga akhir Maret 2024. Dari total itu, ada sebanyak 100.000 ton beras impor yang merupakan sisa penugasan dari izin impor pada 2023 dan 500.000 ton lainnya merupakan beras impor dari penugasan 2024 yang baru dikontrak. 

Menurut Arief, kebijakan itu merupakan pilihan yang terakhir yang harus diambil agar ketersediaan beras tetap terjaga.

“Walaupun sangat pahit, importasi alat ini harus dijalankan. Mungkin kebijakan ini tidak populer saya sampaikan, tetapi harus dikerjakan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini,” kata dia. 

Namun, Arief menyatakan, importasi yang dilakukan sangat terukur sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak mengganggu harga di tingkat petani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com