Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Benarkah Harga Beras Mahal karena Ada Bansos?

Kompas.com - 26/02/2024, 20:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Operasi pasar bisa mengurangi skala kenaikan harga," ujar dia.

Menurut Dradjad, sebab yang sama juga yang menjadi alasan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong masyarakat beralih ke beras SPHP, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, yaitu beras Bulog.

Baca juga: Pedagang dan Masyarakat di Kota Malang Mengeluh Beras SPHP Bulog Sulit Didapat

Zulkifli juga menyebut stok aman karena Bulog memiliki cadangan 1,5 juta ton beras, sudah mengimpor 4 juta ton beras, serta dalam proses (on going) impor 2 juta ton beras.

Bersamaan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Zulkifli juga sudah pula meminta penyaluran beras Bulog dipercepat dan diperbanyak.

"Gerak cepat Bulog ini sangat penting bagi rakyat banyak, selain untuk mementahkan plintiran politik yang mengarah ke fitnah," imbuh Dradjad.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com