Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tips Atur Keuangan dengan Konsep Syariah

Kompas.com - 29/02/2024, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Meski telah memasuki bulan kedua di tahun 2024, tak ada kata terlambat untuk mulai mengatur keuangan secara matang demi mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Apalagi di tengah era modern saat ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai solusi keuangan, termasuk produk dan layanan perbankan syariah yang menawarkan beragam manfaat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor perbankan syariah nasional yang terus berkembang dengan total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) meningkat dari Rp 782,1 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp 868,98 triliun di bulan Desember 2023 kemarin.

Head Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari mengatakan, dengan mengusung nilai-nilai utama yang bersifat universal, seperti transparansi, keadilan, dan kebersamaan, tak heran jika produk dan layanan perbankan syariah dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

“Jangan sepelekan dan tunda pengelolaan finansial keluarga lebih lama lagi, sebab semakin cepat, semakin baik. Mulailah sekarang untuk kontrol penuh keuangan Anda dengan memanfaatkan solusi keuangan berbasis syariah untuk meraih berbagai manfaat maksimal sekaligus membawa ketenangan dalam keluarga,” kata Romy dalam siaran pers, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa agar Tak Defisit Tiap Bulan

Bagi kamu yang ingin mengatur keuangan dengan konsep syariah, namun bingung memulainya, simak lima tips berikut:

1. Memastikan daftar pendapatan dan pengeluaran

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penerapan pola hidup hemat dan sederhana. Untuk melakukannya, hitunglah jumlah dari seluruh pendapatan dalam satu bulan, baik dalam bentuk gaji, keuntungan berinvestasi, berbisnis maupun pekerjaan sampingan.

Setelahnya, susun juga pengeluaran menurut skala prioritas yang dibutuhkan oleh setiap keluarga, baik jangka pendek maupun panjang, termasuk dana pendidikan anak dan dana pensiun di hari tua.

“Jagalah keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga dapat mengontrol pembelanjaan setiap bulan dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar daripada pemasukan,” jelas dia.

Baca juga: 7 Tips Atur Keuangan Saat Bulan Ramadan

 


2. Menghindari diri dari jeratan utang konsumtif

Yang tak kalah penting saat mengelola keuangan adalah mencegah terjadinya utang dalam kehidupan sehari-hari. Hindari berbagai bentuk tindakan pemborosan, terutama berutang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif.

Dia mengatakan, kamu harus memahami juga bahwa utang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat untuk kebutuhan yang bersifat mendesak, serta perlu diatur secara bijaksana agar tidak mengancam perencanaan keuangan keluarga.

“Jika telah memiliki utang, pastikan pelunasannya menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secepatnya,” ungkapnya.

Baca juga: Syarat Pinjaman PNM Mekaar Syariah untuk Modal Usaha

3. Menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat juga harus dilakukan. Hal ini sebagai bentuk persiapan dari kemungkinan terjadinya musibah atau hal lain yang tidak diinginkan di masa mendatang, termasuk merenovasi rumah yang perlu segera dikerjakan dan membetulkan kendaraan yang rusak.

“Dengan adanya alokasi dana darurat, setiap keluarga dapat berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga di saat mendesak, sehingga terhindar dari berbagai bentuk utang yang mungkin saja ditimbulkan,” kata dia.

4. Memilih solusi keuangan dengan prinsip syariah

Di tengah kemajuan zaman saat ini, layanan dan produk syariah bukanlah sekedar alternatif, melainkan pilihan tepat bagi keluarga Indonesia yang menginginkan sebuah solusi keuangan dengan manfaat positif, baik materiil maupun spiritual, yang juga sesuai dengan gaya hidup masyarakat masa kini.

Dengan menggunakan produk keuangan berbasis syariah yang mengedepankan prinsip utama, seperti transparansi dan keadilan dalam setiap transaksi, sehingga tak perlu lagi merasa khawatir terhadap pengelolaan keuangan karena dilakukan secara transparan dengan pembagian risiko yang adil antara bank dan nasabah.

5. Memanfaatkan layanan Shariah Wealth Management (SWM)

Bagi keluarga yang ingin mengakomodasi berbagai kebutuhan keuangan dengan mudah dalam satu layanan, Maybank Shariah Wealth Management (SWM) bisa menjadi pilihan tepat.

“Layanan ini dirancang khusus dengan mengusung lima pilar utama, SWM akan menemani setiap fase perjalanan hidup nasabah, mulai dari pengumpulan kekayaan, pertumbuhan aset, perlindungan risiko, serta dua pilar penting yang belum pernah ditemukan pada produk syariah lainnya, yaitu pembersihan harta dengan berbagi kepada sesama dan persiapan wasiat kepada ahli waris,” ujarnya.

Shariah Wealth Management memiliki beragam manfaat yang akan membantu masyarakat meraih keseimbangan keuangan dan keberkahan spiritual.

Sebagai sebuah solusi pengelolaan kekayaan yang komprehensif, nasabah tak perlu merasa khawatir karena dapat memenuhi segala kebutuhan finansialnya lewat berbagai produk berbasis syariah yang disesuaikan dengan fase perjalanan hidup nasabah melalui 5 jalan menuju kebaikan. 

Kelimanya yaitu, wealth creation (penciptaan kekayaan), wealth accumulation (mengakumulasi kekayaan), wealth preservation (melindungi), wealth purification (menyucikan harta) dan wealth distribution (waris dan wasiat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com