Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Catat Peningkatan Nilai Tukar Petani pada Februari 2024

Kompas.com - 01/03/2024, 12:12 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan pada Februari 2024.

"Nilai tukar petani (NTP) tercatat sebesar 120,97 atau naik 2,28 persen dibandingkan dengan Januari 2024," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Habibullah menjelaskan, kenaikan nilai tukar petani indeks harga yang diterima petani (It) yang meningkat sebesar 2,89 persen. Angka ini melebihi kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib), yakni sebesar 0,59 persen.

Baca juga: Dukung Program PSR, AHY Pastikan Legalisasi Aset Petani Sawit

Ilustrasi pertanian, petani. PIXABAY/DUYET TRAN VAN Ilustrasi pertanian, petani.
NTP, yang merupakan perbandingan antara It dan Ib, menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur daya beli dan kemampuan petani di perdesaan.

Tercatat kenaikan NTP tertinggi pada sektor tanaman pangan, yakni sebesar 3,57 persen.

"Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 4,18 persen lebih besar dibandingkan kenaikan harga yang dibayarkan petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen,” ujar Habibullah.

Gabah, jagung, dan ketela pohon menjadi komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan It di sub-sektor ini.Sementara itu, penurunan NTP terdalam terjadi pada sub-sektor perikanan.

Baca juga: Mentan: Ada Kabar Baik untuk Petani, Pupuk Subsidi Ditambah Jadi 9,55 Juta Ton

“Penurunan NTP, terdalam terjadi pada sub sektor perikanan, pertama kegiatan pembudidaya ikan, turun sebesar 0,8 persen, penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,28 persen sedangkan IB mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen” terang dia.

Bandeng payau, rumput laut payau, dan udang payau menjadi komoditas dominan yang memengaruhi penurunan It di sub-sektor perikanan.

Kenaikan dan penurunan NTP serta indikator ekonomi lainnya menjadi cerminan penting dari kondisi ekonomi dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com