Baca juga: Info Pangan 6 Maret 2024, Harga Beras Premium Melambung di Atas HET
Pihaknya pun mendesak pemerintah untuk menaikan HPP yang akhirnya di Januari 2020 HPP menjadi Rp 4.200.
“Memang HPP naik tapi tetap saja di bawah harga produksi sebelumnya kan di Rp 4.523. Tapi yah kita terima daripada tetap HPP Rp 3.700,” kata Dwi.
Kemudian, pada tahun 2023 dinaikan lagi HPP menjadi Rp 5.000 yang dimana pada saat itu biaya produksi Rp 5.667. Sementara usulan petani HPP seharusnya mencapai Rp 5.700.
Dwi pun bilang selama tiga tahun itu kenaikan HPP ada sebesar Rp 25,3 persen.
Baca juga: Stok Cukup, Peritel: Harga Beras di Toko Modern Bakal Turun Pekan Ini
Atas dasar itu menurut Dwi kenaikan harga beras yang terjadi saat ini adalah cerminan bahwa biaya produksi yang juga naik. Dia juga menilai HPP yang telah ditentukan pemerintah sudah lagi tak ideal bagi petani.
“HPP kami usulkan naik menjadi Rp6.000 yang semula Rp 5.000 kalau memang pemerintah berkeinginan keras untuk menyejahterakan petani,” kata Dwi.
Selain itu Dwi juga meminta pemerintah untuk menghapus HET. Sebab dengan adanya HET yang membuat ritel enggan menyerap beras untuk dijual ke konsumen karena harus sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah itu sendiri.
Untuk diketahui juga, Bapanas telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras dibagi berdasarkan pembagian wilayah, yakni zonasi wilayah, yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Baca juga: Produsen Sebut Stok Beras di Penggilingan Masih 50 Persen