Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nuri Taufiq
Pegawai Negeri Sipil

Statistisi di Badan Pusat Statistik

Penanganan Kemiskinan Ekstrem dengan Inklusi Keuangan

Kompas.com - 07/03/2024, 09:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Peluang menurunkan kemiskinan ekstrem

Beberapa penelitian terbaru dalam lima tahun terakhir yang membahas terkait inklusi keuangan dan kemiskinan di Indonesia menemukan bahwa inklusi keuangan berpengaruh  signifikan secara statistik terhadap kemiskinan.

Secara umum penelitian tersebut menemukan bahwa variabel inklusi keuangan berpengaruh secara negatif terhadap kemiskinan.

Artinya bahwa semakin tinggi tingkat inklusi keuangan, maka cenderung membuat angka kemiskinan menjadi lebih rendah. Sebaliknya, jika mereka terekslusi keuangan, maka peluang mengalami kemiskinan juga semakin meningkat.

Menurut Bank Indonesia, mereka yang tereksklusi keuangan dapat menghambat memperoleh pendapatan, melindungi diri pada saat terjadi krisis serta membangun kesehatan dan ketahanan keuangan.

Kondisi ini tentunya dapat berdampak negatif pada rumah tangga jika terjadi gejolak sosial ekonomi seperti kenaikan harga kebutuhan pokok seperti saat ini. Sangat rentan bagi mereka untuk terjatuh dalam kemiskinan, bahkan kemiskinan ekstrem.

Sebaliknya, dengan adanya inklusi keuangan rumah tangga, maka mereka dapat menggunakan rekening tabungan untuk menabung, mendapatkan kredit untuk melakukan usaha dan meningkatkan pendapatan sampai dengan memitigasi risiko gejolak sosial ekonomi di masa depan.

Secara empiris seperti dikutip dari penelitian yang dilakukan Taufiq dan Suyasa (2023), bahwa rumah tangga yang tidak memiliki rekening, peluang untuk mengalami kemiskinan ekstrem meningkat sebesar 1,2 persen. Sementara rumah tangga yang tidak menggunakan layanan keuangan berpeluang mengalami kemiskinan ekstrem meningkat sebesar 0,6 persen.

Hasil penelitian ini menguatkan bahwa strategi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan inklusi keuangan akan mempercepat target penghapusan kemiskinan ekstrem.

Namun dengan catatan bahwa PR yang tersisa harus segera diselesaikan demi tercapainya target percepatan penurunan kemiskinan ekstrem.

Jika tidak, maka katalis dari sisi peningkatan pendapatan masyarakat, sepertinya hanya menjadi opportunity yang disia-siakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com