Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Pasar Rawamangun Mulai Turun

Kompas.com - 07/03/2024, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras di Pasar Rawamangun mulai menunjukkan penurunan. Wawan, salah satu pedagang beras di sana mengaku, harga beras sudah mulai turun pelan-pelan sejak seminggu yang lalu. 

Dia bilang, harga beras premium pada minggu lalu dibanderol Rp 15.000-an per kilogram, turun menjadi Rp 14.000-an. Pun dengan harga beras medium yang juga turun semula Rp 13.000-an menjadi 12.000-an.

“Ada turun tapi masih beras medium dan premium. Beras medium pelan-pelan turun sejak seminggu yang lalu sampai sekarang sudah turun Rp 1.000 per kilogram,” ujarnya kepada Kompas.com di Pasar Rawamangun, Kamis (7/3/2024). 

Baca juga: Info Pangan 7 Maret 2024, Harga Beras Premium dan Telur Naik, Cabai Turun

Ilustrasi beras. SHUTTERSTOCK/JADED ART Ilustrasi beras.

Sementara itu, harga beras berkualitas khusus masih mahal. Dia menyebutkan apabila normalnya beras berkuakitas khusus dibanderol Rp 15.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 19.000 per kilogram.

"Tapi ini enggak begitu banyak yang beli, ada sih ada, tapi enggak sebanyak medium premium," ungkapnya.

Wawan mengatakan, secara umum kenaikan harga beras ini sudah terjadi mulai akhir tahun yang puncaknya di Februari kemarin. Dia bilang, kenaikan harga beras itu terjadi lantaran suplai beras ke pasar yang minim karena El Nino. 

“Kan karena susah suplainya makanya mahal. Tapi kalau ditanya penurunan penjualan yah enggak, sama saja, normal. Karena beras kan kebutuhan utama jadi mau enggak mau memang harus beli beras orang-orang,” katanya. 

Baca juga: Harga Beras Melambung, Bagaimana Penetapan Harganya?

Sementara itu salah satu pedagang yang tak jauh dari lapak Wawan, Khairul Umam mengatakan, penurunan beras pelan-pelan terjadi sejak seminggu yang lalu. 

Di lapaknya, untuk beras medium hari ini dibanderol Rp 14.000 per kilogram. Angka ini masih jauh dari harga beras di akhir tahun yang lalu yang dibanderol Rp 11.500 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com