Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak di Pasar Cipinang, Ombudsman RI: Stok Beras Melimpah, 50 Persen dari Impor

Kompas.com - 15/03/2024, 16:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika melakukan sidak beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang digelorkan Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Jumat (15/3/2024).

Dalam pantauan Kompas.com, Yeka bersama Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo melakukan pengecekan harga beras SPHP di beberapa toko.

Yeka mengatakan, dari sidak yang dilakukan, stok beras SPHP di gudang dan toko pedagang melimpah.

"Hasil sementara kunjungan lapangan ini, satu, barang masuk, masuknya memang ada yang dari lokal dan ada yang dari impor atau dari Bulog. Jadi kalau masyarakat bertanya apakah beras mengalami kekuarangan, jelas tidak," kata Yeka di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.

Baca juga: Di Pasar Kramat Jati, Mendag Temukan Harga Beras Lokal Naik Jadi Rp 95.000 Per 5 Kg

Yeka mengatakan, beras yang dimiliki para pedagang di Pasar Induk Cipinang mayoritas beras Bulog yang diperoleh dari impor.

"Sampai sekarang kontribusi beras impor cukup banyak bisa dikatakan lebih dari 50 persen. Jadi peredaran beras impor itu di sini lebih 50 persen," ujarnya.

Meski stok beras melimpah, Yeka mempertanyakan harga beras di lapangan masih mengalami kenaikan. Padahal, kata dia, pemerintah sudah menerapkan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) dari 10-23 Maret 2024.

Ia mengatakan, persoalan tersebut harus dikaji lebih lanjut oleh pemerintah, apakah beras yang di titik akhir seperti warung sudah sesuai dengan aturan pemerintah.

"Persoalan yang harus dikaji apakah pemerintah harus mengatur sampai di tingkat konsumen. Padahal pengusaha di sini terlihat sekilas berdasarkan bandrol harga sudah menjalankan instruksi pemerintah,' ucap dia.

Baca juga: Mendag Sebut Harga Beras Bisa Turun Bulan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com