Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Ringan Berkisar antara Berapa Persen?

Kompas.com - 17/03/2024, 11:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Jenis-jenis inflasi bisa dibedakan berdasarkan tingkatannya. Untuk inflasi ringan berkisar antara di bawah 10 persen.

Sementara untuk kisaran 10 persen sampai dengan 30 persen disebut dengan inflasi sedang, lalu kisaran 30 persen sampai dengan 100 persen tergolong sebagai inflasi berat.

Inflasi sangat berat atau juga biasa disebut dengan hiperinflasi, merupakan inflasi yang berada di atas 100 persen per tahun.

Mengutip Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-ilmu Sosial untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang ditulis Darsono, inflasi adalah suatu keadaan ketika tingkat harga secara umum (price level) cenderung mengalami kenaikan.

Inflasi bisa terjadi akibat adanya beberapa faktor, di antaranya adalah adanya kenaikan permintaan yang melebihi penawaran, kenaikan biaya produksi, meningkatnya jumlah uang yang beredar, meningkatnya pengeluaran pemerintah, dan berbagai macam faktor lainnya.

Baca juga: Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, dan Mengatasinya

Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya

Menurut Boediono (1985), inflasi ini terbagi atas empat jenis yaitu: inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan inflasi sangat berat.

1. Inflasi ringan

Inflasi ini tidak begitu mengganggu keadaan perekonomian karena harga-harganya hanya mengalami kenaikan secara umum. Inflasi ringan berkisar antara di bawah 10 persen per tahun.

2. Inflasi sedang

Sementara inflasi sedang membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10-30 persen per tahun.

3. Inflasi berat

Untuk inflasi berat sendiri dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di bank dikarenakan bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. Inflasi ini berkisar antara 30-100 persen per tahun.

4. Hiper inflasi

Sedangkan inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan dikarenakan inflasi ini berkisar 100 persen per tahun. Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya ini adalah yang dampaknya paling parah.

Baca juga: Rumus dan Cara Menghitung Inflasi Tahunan dan Bulanan

Inflasi berdasarkan penyebabnya

Inflasi dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis inflasi berdasarkan penyebabnya:

1. Inflasi Permintaan (demand-pull)

Inflasi permintaan terjadi ketika permintaan barang dan jasa melebihi kapasitas produksi yang ada dalam perekonomian. Penyebab utama inflasi permintaan adalah meningkatnya pengeluaran konsumen atau investasi tanpa peningkatan yang seimbang dalam produksi. Ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti peningkatan upah, pengeluaran pemerintah yang berlebihan, atau ekspektasi inflasi yang tinggi.

2. Inflasi biaya (cost-push)

Inflasi biaya terjadi ketika biaya produksi meningkat dan produsen menaikkan harga barang dan jasa mereka untuk mengimbangi kenaikan biaya. Penyebab inflasi biaya dapat berupa kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja, atau biaya produksi lainnya. Ini sering kali terjadi dalam situasi di mana pasokan bahan baku berkurang atau biaya produksi meningkat secara signifikan.

3. Inflasi campuran (Inflasi demand-pull dan cost-push)

Inflasi campuran terjadi ketika ada kombinasi dari faktor-faktor permintaan dan biaya yang menyebabkan kenaikan harga. Ini dapat terjadi ketika terjadi peningkatan permintaan dan biaya produksi secara bersamaan, atau ketika kenaikan biaya produksi memicu peningkatan permintaan.

4. Inflasi struktural

Inflasi struktural terjadi ketika terjadi perubahan struktural dalam perekonomian yang menyebabkan kenaikan harga secara berkelanjutan. Penyebab inflasi struktural bisa bermacam-macam, seperti perubahan dalam struktur pasar, perubahan teknologi, atau perubahan dalam kebijakan fiskal dan moneter.

5. Inflasi ekspektasi

Inflasi ekspektasi terjadi ketika para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan investor) mengantisipasi inflasi di masa depan dan menyesuaikan perilaku mereka sebagai respons terhadap ekspektasi tersebut. Ekspektasi inflasi yang tinggi dapat menyebabkan spiral inflasi di mana kenaikan harga menjadi semakin memperkuat diri sendiri.

Jadi kesimpulannya, inflasi ringan berkisar antara di bawah 10 persen, sementara inflasi sedang berkisar antara 10-30 persen dan inflasi berat berkisar antara 30-100 persen.

Baca juga: Apa Itu Inflasi Hijau: Definisi, Dampak, dan Contoh di Banyak Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com