Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Kompas.com - 19/03/2024, 06:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa perbedaan inflasi dan deflasi. Keduanya merupakan indikator utama dalam mengukur kondisi perekonomian suatu negara atau daerah.

Mengutip laman Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Sementara deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli yang yang nilainya turun.

Baca juga: Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, dan Mengatasinya

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah. Deflasi terjadi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.

Perhitungan inflasi maupun deflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat.

Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Apa perbedaan inflasi dan deflasi?

Apa perbedaan antara inflasi dan deflasi? Inflasi dan deflasi adalah dua fenomena ekonomi yang terkait dengan perubahan tingkat harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian.

Berikut ini adalah perbedaan inflasi dan deflasi:

Baca juga: Apa Itu Inflasi Hijau: Definisi, Dampak, dan Contoh di Banyak Negara

Inflasi

1. Peningkatan harga

Inflasi terjadi ketika tingkat harga barang dan jasa secara umum meningkat dari waktu ke waktu. Ini berarti bahwa setiap unit mata uang akan membeli lebih sedikit barang dan jasa daripada sebelumnya.

2. Pengaruh peningkatan permintaan

Inflasi sering kali disebabkan oleh kenaikan permintaan yang lebih besar dari peningkatan pasokan barang dan jasa dalam perekonomian.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang kuat, peningkatan pengeluaran pemerintah, atau kebijakan moneter yang longgar.

3. Dampak

Inflasi dapat mengurangi daya beli uang, mengurangi nilai uang tunai yang disimpan, dan mendorong konsumen untuk menghabiskan uangnya lebih cepat.

Deflasi

1. Penurunan harga

Deflasi terjadi ketika tingkat harga barang dan jasa secara umum menurun dari waktu ke waktu. Dalam deflasi, setiap unit mata uang akan membeli lebih banyak barang dan jasa daripada sebelumnya.

2. Penyebabnya

Deflasi sering kali disebabkan oleh berkurangnya permintaan terhadap barang dan jasa yang lebih besar daripada penurunan pasokan.

Ini dapat terjadi selama periode kontraksi ekonomi, depresi ekonomi, atau ketika ada penurunan drastis dalam jumlah uang beredar.

3. Dampak

Deflasi dapat menyebabkan konsumen menunda pembelian karena mereka mengharapkan harga akan turun lebih jauh di masa depan. Hal ini dapat memperparah kontraksi ekonomi karena penurunan belanja konsumen dan investasi perusahaan.

Dalam kedua kasus, baik inflasi maupun deflasi, stabilitas harga menjadi perhatian penting bagi otoritas moneter dan kebijakan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil.

Baca juga: 7 Dampak Inflasi, Dampak Negatif dan Positif bagi Perekonomian

Manfaat inflasi dan deflasi

Ada beberapa manfaat terjadinya inflasi atau sebaliknya deflasi. Berikut beberapa di antaranya:

Inflasi

Inflasi, meskipun sering kali dipandang sebagai fenomena ekonomi yang negatif, sebenarnya juga memiliki beberapa manfaat, terutama jika tingkat inflasinya terjaga dalam batas yang moderat.

1. Mendorong pengeluaran

Inflasi dapat mendorong konsumen untuk melakukan pengeluaran lebih awal karena mereka menyadari bahwa nilai uang mereka akan berkurang seiring waktu. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan permintaan barang dan jasa, yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

2. Mengurangi utang

Inflasi dapat mengurangi beban hutang bagi individu, bisnis, dan pemerintah. Ini karena nilai mata uang yang digunakan untuk membayar hutang akan menjadi lebih rendah dari nilai mata uang ketika hutang tersebut diambil.

3. Mendorong investasi

Investor cenderung mencari cara untuk melindungi nilai aset mereka dari efek inflasi. Sebagai hasilnya, mereka cenderung mengalihkan investasi mereka ke aset-aset yang dapat meningkat nilainya seiring waktu, seperti properti, saham, atau komoditas. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan sektor-sektor tertentu dalam ekonomi.

4. Mendorong pertumbuhan upah

Dalam lingkungan inflasi yang moderat, perusahaan cenderung menaikkan gaji karyawan untuk menyesuaikan dengan biaya hidup yang meningkat. Hal ini dapat meningkatkan daya beli karyawan dan mendukung konsumsi.

5. Mendorong inovasi

Perusahaan cenderung melakukan investasi dalam inovasi dan efisiensi operasional untuk mengatasi kenaikan biaya produksi yang terjadi selama inflasi. Ini dapat mendorong kemajuan teknologi dan produktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Baca juga: Jenis-jenis Inflasi Ekonomi Menurut Tingkatan, Sifat, dan Asalnya

Deflasi

Deflasi, atau penurunan umum dalam tingkat harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi, sering kali dianggap sebagai fenomena ekonomi yang berpotensi berbahaya karena dapat memicu siklus negatif.

Namun, dalam beberapa kasus, deflasi juga dapat memberikan beberapa manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat yang mungkin terkait dengan deflasi:

1. Peningkatan daya beli

Ketika harga-harga turun, daya beli uang meningkat. Hal ini dapat menguntungkan konsumen karena mereka dapat membeli lebih banyak barang dan jasa dengan uang yang sama.

2. Peningkatan nilai uang

Deflasi dapat menyebabkan nilai mata uang menguat karena uang akan memiliki daya beli yang lebih tinggi. Hal ini dapat menguntungkan orang-orang yang menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau investasi dengan nilai tetap.

3. Mendorong investasi dan pengeluaran

Meskipun deflasi dapat menyebabkan konsumen menunda pembelian karena mereka mengharapkan harga akan turun lebih lanjut, deflasi yang moderat dapat mendorong perusahaan untuk menurunkan harga dan meningkatkan daya tarik investasi dan pengeluaran konsumen.

4. Stimulus moneter

Dalam beberapa kasus, pemerintah dan bank sentral dapat mengambil langkah-langkah kebijakan moneter untuk merangsang aktivitas ekonomi selama periode deflasi. Ini bisa termasuk pemotongan suku bunga atau pelonggaran kuantitatif untuk mendorong pinjaman dan investasi.

5. Meningkatkan efisiensi

Deflasi dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya produksi untuk tetap kompetitif. Hal ini dapat menyebabkan inovasi dan peningkatan produktivitas dalam jangka panjang.

Perbedaan inflasi dan deflasi paling mendasar adalah pada dampak ekonominya.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Perbedaan inflasi dan deflasi paling mendasar adalah pada dampak ekonominya.

Jadi sudah paham kan perbedaan inflasi dan deflasi serta manfaat dari masing-masing keduanya terhadap perekonomian?

Baca juga: Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lengkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com