Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecah Rekor, Harga Kakao Naik Dua Kali Lipat sejak Awal Tahun

Kompas.com - 23/03/2024, 11:03 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakao mungkin akan menjadi komoditas perdagangan paling panas pada 2024. Harga kakao telah tumbuh dua kali lipat sejak awal tahun.

Saat ini harga kakao mencapai 9.000 dollar AS per metrik ton. Harga itu setara Rp 142,39 juta pada kurs Rp 15.821 per dollar AS.

Sebagai pembanding, komoditas kakao di awal tahun diperdagangkan di bawah 4.200 per ton.

Baca juga: Imbas El Nino, Harga Kakao Dunia Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ilustrasi kakao, buah kakao, pohon kakao. SHUTTERSTOCK/AMMIT JACK Ilustrasi kakao, buah kakao, pohon kakao.

Kenaikan harga tersebut ditengarai terjadi akibat terganggunya pasokan dan permintaan.

Kondisi cuaca kering parah yang disebabkan oleh El Niño, kebakaran hutan, dan wabah virus pucuk kakao telah mengurangi pasokan kakao.

Sementara itu, permintaan juga tetap kuat di negara-negara seperti Amerika Serikat, sehingga membantu perusahaan produsen cokelat seperti Hershey’s dan Mondelez untuk memberikan beban yang lebih baik kepada konsumen karena kenaikan harga.

Belum lagi, kondisi cuaca kering ini tidak akan reda dalam waktu dekat.

Baca juga: Gandeng BUMN dan Pemda, Kementan Bertekad Kembalikan Kejayaan Kakao

Musim hujan di Pantai Gading biasanya berlangsung dari bulan April hingga Oktober, tetapi wilayah tersebut saat ini menghadapi suhu yang lebih panas dari biasanya.

Hal ini dapat memperpanjang kurangnya curah hujan di wilayah tersebut. Kurangnya curah hujan dapat mengakibatkan ukuran dan kualitas biji kakao di bawah standar sehingga semakin membatasi pasokan kakao di masa mendatang.

Ilustrasi buah kakao siap panenShutterstock/HariPrasetyo Ilustrasi buah kakao siap panen
CEO dan Pendiri KKM Financial Jeff Kilburg mengatakan, meskipun masalah pasokan Afrika Barat memicu kenaikan awal, saat ini ada momentum yang menjadi komponen besar dalam pembentukan harga kakao.

"Komponen spekulatif tambahan dari kakao berjangka mempunyai kemampuan untuk membesar-besarkan pergerakan. Saya pikir hal yang berlebihan saat ini sedang diperhitungkan karena saya yakin kesenjangan pasokan atau gangguan pasokan diperkirakan sekitar 25 persen hingga 30 persen yang lalu,” kata dia, dikutip dari CNBC, Sabtu (23/3/2024).

Baca juga: Produk Olahan Kakao RI Mendunia

Kilburg memperkirakan kenaikan harga kakao belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Bahkan, dia tidak heran jika harga kakao kembali melonjak 50 persen sebelum reli berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com