Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Raih Omzet Rp 1,1 Miliar Per Tahun, Co-Founder Minang Kakao: Ditjenbun Bantu Branding dan Pemasaran

Kompas.com - 11/08/2023, 10:03 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Co-Founder dan General Manager Minang Kakao Arsil mengatakan, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) memiliki peran dalam branding dan memasarkan produknya hingga meraih omzet Rp 1,1 miliar per tahun.

“Kami berterima kasih banyak kepada Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Ditjenbun karena selama ini kami sangat didukung. Ditjenbun membantu branding dan pemasaran produk Minang Kakao, baik untuk pemasaran lokal melalui beraneka event lokal maupun ekspor,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Arsil berharap, Minang Kakao dapat berpartisipasi di berbagai event lokal maupun internasional ke depannya. Sebab, proses branding sangat penting untuk meningkatkan usahanya.

Senada dengan Arsil, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa membangun citra, keyakinan, jaminan kualitas, dan prestise sangat penting dilakukan terhadap produk turunan perkebunan.

Baca juga: Warga Temukan Kerangka Manusia di Lahan Bekas Perkebunan Tanjungpinang

Pasalnya, kata dia, potensi produk turunan perkebunan sangat besar di pasar global.

Branding produk yang kuat akan membuat produk perkebunan kita menjadi mudah diingat, dikenal, dan pastinya akan melejit di pasaran,” imbuh Andi.

Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), komoditas perkebunan Indonesia harus didorong agar memiliki nilai tambah dan berdaya saing.

Dengan begitu, komoditas perkebunan dapat meningkatkan daya tawar pekebun Indonesia, dan produk turunannya bisa bersaing dengan berbagai produk dari mancanegara di pasar Internasional.

Baca juga: Kemenhub Evaluasi 34 Bandara Internasional, Ini Daftarnya

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sendiri terus menggiatkan komoditas perkebunan agar tidak hanya dikerjakan pada aktivitas on farm, tetapi juga harus dikembangkan off farm melalui hilirisasi produk perkebunan.

Salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar hingga ekspor adalah kakao.

Minang Kakao hasilkan produk olahan kakao terbaik

Minang Kakao merupakan produk olahan kakao milik PT Pengelola Aset Islami Indonesia yang bermitra dengan Kelompok Tani (Poktan) Saiyo, Selayo Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Arsil mengungkapkan bahwa produk Minang Kakao dibuat menggunakan bahan baku premium.

Baca juga: Kulawarga Bali, Tempat Makan Ayam Betutu Halal Bercita Rasa Autentik

“Selain organik yang bersertifikasi halal dan sudah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan baku biji kakao yang digunakan merupakan bahan baku terbaik,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arsil menjelaskan, biji kakao yang digunakan pihaknya sudah difermentasi supaya rasa dan wangi cokelat yang dihasilkan lebih kuat.

Minang Kakao, kata dia, juga menyortir biji kakao dalam pengolahan hingga menjadi cokelat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com