Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beberkan Bayang-bayang Lonjakan Inflasi Selama Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 27/03/2024, 13:08 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju inflasi nasional berpotensi kembali meningkat pada periode Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Selain faktor musiman, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi untuk mengendalikan pergerakan indeks harga konsumen (IHK) nasional.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono mengatakan, secara historis, selama periode Ramadhan dan hari raya Idul Fitri harga berbagai komoditas mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh peningkatan permintaan masyarakat pada periode tersebut.

Kemudian, pada periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, pergerakan inflasi dibayang-bayangi ancaman dari sisi pasokan yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Lalu, dari sisi distribusi juga mengalami tantangan terkait pemenuhan pasokan komoditas pangan impor.

"Ini perlu menjadi perhatian bersama agar tidak memberikan tekanan inflasi lebih lanjut," kata Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan Timur, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Ada Sentimen Inflasi, Berikut Rekomendasi Saham Sepekan

Lebih lanjut, ia bilang, sejumlah permasalahan struktural seperti fluktuasi produksi antara waktu dan antar daerah perlu diselesaikan. Permasalahan-permasalahan itu perlu diselesaikan lewat Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Dengan musim panen yang diperkirakan akan berlangsung di akhir Maret dan April tahun ini tentunya kita semua berharap bahwa realisasi inflasi pada periode HBKN Ramadhan dan Idul Fitri dalam beberapa tahun terakhir terkendali kembali dapat diwujudkan," tuturnya.

Baca juga: Kenaikan Tarif PPN 12 Persen dan Ancaman Inflasi


Sampai dengan Februari lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi nasional mencapai 2,75 persen. Lonjakan terjadi pada komoditas volatile food yang mencatatkan inflasi sebesar 8,47 persen.

Menurut Doni, lonjakan inflasi pangan yang terjadi akibat fenomena kekeringan berkepenjangan atau El Nino itu perlu menjadi perhatian. Dengan demikian, inflasi dapat terjaga di kisaran target yang telah ditetapkan BI, yakni 1,5 - 3,5 persen.

"Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi di tahun 2024 termasuk di periode hari besar keagamaan nasional atau HBKN," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com