Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Jasa Konsultasi Rekayasa Indra Karya Target Raih Kontrak Rp 800 Miliar pada 2024

Kompas.com - 27/03/2024, 14:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indra Karya (Persero), BUMN yang bergerak di bidang jasa konsultasi rekayasa (engineering), menargetkan bisa meraih kontrak senilai Rp 800 miliar di 2024.

Direktur Indra Karya Eko Budiono mengatakan, target nilai kontrak itu meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan kontrak senilai Rp 600 miliar.

"Untuk 2024 kami akan mencoba mencatatkan kontrak kurang lebih Rp 800 miliar," ujarnya saat ditemui di Jakarta dikutip Rabu (27/3/2024).

Seiring dengan meningkatnya kontrak yang dibidik, perseroan pun menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 250 miliar, naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 210 miliar.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Kuwil PT Indra Karya

Dengan kinerja tersebut, Indra Karya yang saat ini merupakan perusahaan BUMN titip kelola pada PT Danareksa (Persero), menargetkan bisa membukukan labar bersih Rp 16 miliar di sepanjang 2024.

"Dari sisi laba, kita juga akan mendorong lagi, dari Rp 13 miliar kurang lebih menjadi Rp 16 miliar," ungkap Eko.

Sementara itu, VP Corporate Secretary Indra Karya Okky Suryono menambahkan, nilai kontrak Rp 800 miliar yang dibidik perusahaan ini berasal dari 30 persen swasta, 25 sampai 30 persen BUMN, serta sisanya bersumber dari APBN dan pinjaman.

"Jadi pekerjaan itu sumber dananya macam-macam, dari swasta, BUMN sisanya dari APBN dan loan (pinjaman), itu Rp 800 miliar total keseluruhan tahun ini. Kalau loan itu lewat kementerian, bisanya dari Kementerian PUPR," jelasnya.

Baca juga: Indra Karya Ditunjuk Garap Paket Pekerjaan Manajemen Konstruksi di IKN Nusantara

Okky menuturkan, pada dasarnya proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan bersifat multiyears. Salah satunya yakni, penataan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Pada proyek pembangunan IKN tersebut, Indra Karya terlibat sebagai konsultan dalam manajemen konstruksi induk. Fungsinya, mengintegrasikan dan mentransformasikan pelaksanaan pekerjaan di seluruh sektor di KIPP IKN.

Selain IKN, beberapa proyek strategis nasional yang dikerjakan Indra Karya di antaranya Bendungan Jatigede yang ada di Sumedang, Jawa Barat. Lalu Bendungan Beringin Sila, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: 14 BUMN Jadi Pasien PPA, Ini Upaya Langkah Penyelamatannya


Kemudian Bendungan Lolak, di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Serta, terlibat dalam proyek PLTA Jatiluhur di Jawa Barat, PLTA Batang Toru di Sumatra Utara, dan PLTM Harjosari di Jawa Tengah.

Indra Karya juga terlibat dalam proyek LRT Jabodebek, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu NTT, revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah, hingga penanganan penataan kawasan pascabadai Seroja.

"Jadi pekerjaan yang kita dapatkan umumnya multi years, enggak single years. Ada single years, tapi sedikit sekali," tutup Okky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com