JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan Prudential yang diterbitkan di akhir tahun 2023, dengan judul Empowering Aspirations: Financial Preparedness in Asia menemukan, masyarakat di lima negara Asia, yaitu Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, sangat sadar akan pentingnya menabung untuk dana darurat dalam perencanaan masa depan keluarga.
Hal ini tergambarkan dari perilaku penyisihan dana untuk keperluan darurat dan menciptakan jaring pengaman untuk kesehatan dan pendapatan keluarga melalui asuransi. Dana ini penting untuk memastikan kehidupan yang stabil bagi mereka dan keluarga di masa yang akan datang.
Penelitian yang melibatkan 5.000 individu ini mengeksplorasi seberapa besar kesadaran mereka tentang pentingnya memiliki jaring pengaman finansial untuk menghadapi risiko kesehatan dan keuangan.
Baca juga: Prudential Buka Peluang Kerja Sama dengan Rumah Sakit Kelolaan Kemenkes
Hasilnya menunjukkan bahwa warga di negara-negara tersebut sangat mengerti pentingnya persiapan finansial untuk hidup menghadapi situasi darurat dan untuk mewujudkan harapan dan cita-cita di masa depan.
Jika dilihat dari hasil penelitian per negara khususnya Indonesia, disebutkan sekitar 68 persen responden menyatakan mereka mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.
Kemudian, sebanyak 56 persen responden Indonesia juga menjawab mereka memilih untuk menabung uang mereka selain untuk simpanan hari tua juga untuk keperluan darurat.
Angka ini bahkan tertinggi jika dibandingkan empat negara lainnya, yang hanya mencapai 49 persen untuk Singapura dan Malaysia, 47 persen untuk Thailand, dan 44 persen untuk Hong Kong.
Baca juga: Prudential Indonesia Raih Sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Tata Kelola Perusahaan
Selain itu, 36,4 persen responden Indonesia menjawab bahwa mereka mengutamakan akses kepada pendidikan berkualitas bagi anak-anak mereka sebagai salah satu prioritas tertinggi pengeluaran keluarga.
Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang mengutamakan pendidikan generasi berikutnya, serta biaya pendidikan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.