JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang tentu menginginkan kebahagiaan dalam kehidupan mereka, tetapi apa rahasianya?
Menurut laporan bertajuk World Happiness Report, Finlandia dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia untuk ketujuh kalinya berturut-turut.
Mengapa warga Finlandia begitu bahagia, dan apa yang bisa kita pelajari dari negara Skandinavia tersebut?
Baca juga: 5 Strategi Ciptakan Suasana Positif Tempat Kerja
Dikutip dari CNBC, Selasa (2/4/2024), berdasarkan laporan itu, terdapat dua faktor yang membantu warga Finlandia mencapai kebahagiaan yang tinggi, terutama di tempat kerja.
Pertama, tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap institusi dan rekan kerja, serta kedua, fokus yang kuat pada keseimbangan antara kerja dan kehidupan.
CEO HappyOrNot, Miika Makitalo, menjelaskan bahwa ada tiga konsep khusus yang mencerminkan mentalitas Finlandia dalam mencapai kebahagiaan di tempat kerja.
“Terdapat tiga frasa khusus yang mencerminkan mentalitas Finlandia dalam menemukan kebahagiaan dan kepuasan di tempat kerja,” ujar Makitalo.
Baca juga: Menerapkan Komunikasi Asertif di Tempat Kerja
Berikut tiga kalimat yang diucapkan warga Finlandia setiap hari agar bahagia di tempat kerja.
Kalimat ini mengajarkan bahwa tidak ada yang lahir sebagai profesional, tetapi semua orang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang di tempat kerja. Ini mendorong orang untuk bercita-cita tinggi dan terus belajar.
“Jika Anda memimpikan sesuatu, lakukanlah. Lamarlah untuk posisi pekerjaan yang Anda cita-citakan. Dan ketika Anda mendapatkan sesuatu, pelajari cara melakukannya," ujar Makitalo.
Para ahli sepakat bahwa memiliki pola pikir berkembang di tempat kerja, atau percaya bahwa Anda dapat meningkatkan keterampilan dengan latihan, adalah kualitas yang menarik dari seorang pegawai unggul.
Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Ungkapan Finlandia ini juga menekankan bahwa tidak apa-apa membuat kesalahan dalam proses pembelajaran, selama Anda menggunakan pengalaman tersebut dan masukan yang membangun untuk melakukan perbaikan.
"Ini adalah ide yang menghibur, bahwa tidak diperlukan atau diharapkan untuk menguasai (sesuatu) pada hari pertama. Kasihanilah diri sendiri," ujar Makitalo.
Frase ini menekankan pentingnya menyelesaikan tugas dengan serius tetapi juga memiliki waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Ini mencerminkan hierarki datar dan sikap santai terhadap pekerjaan di Finlandia.
Kesimpulannya, imbuh Makitalo, adalah apapun yang mendesak perlu segera diurus. Di sisi lain, hierarki antara atasan dan bawahan tidak ada, sehingga semua orang bisa memberikan masukan.
"Pekerja di Finlandia mungkin mempunyai peran dan tanggung jawab pengawasan yang berbeda, namun kita semua adalah kontributor yang setara, dan ini memperkuat hal tersebut,” kata Makitalo.
Hal ini juga mencegah perilaku manajemen mikro dan dapat memberdayakan pekerja untuk mengambil kepemilikan atas pekerjaan mereka.
“Ketika semua orang di organisasi mengetahui strategi dan visinya, mereka dapat bertindak sendiri dan tidak perlu diberi tahu apa yang diperlukan,” imbuh dia.
Kalimat ini mengajarkan kita untuk mengatasi tantangan dan tidak terlalu khawatir tentang ketidakpastian. Ini menekankan pentingnya mengambil langkah maju, bahkan dalam situasi sulit.
Baca juga: Jangan Resign dari Pekerjaan saat Terjadi 9 Hal Ini
Selain itu, budaya kerja Finlandia juga menekankan pola pikir pertumbuhan dan umpan balik yang konstruktif.
Kondisi ini menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa dihargai dan didukung untuk mencapai potensi mereka.