Pengelolaan wakaf produktif tentu tidak terlepas dari berbagai masalah dan tantangan. Masalah pertama adalah mengenai pola pikir masyarakat kita yang masih menganggap jika wakaf hanya dapat ditunaikan dengan jumlah aset ataupun dana yang besar.
Tidak hanya itu, ketersediaan dan kemampuan dari pengelola wakaf (Nazhir), juga menjadi dinamika tersendiri.
Saat ini, hanya sedikit jumlah Nazhir yang tidak hanya mampu menerima aset wakaf, namun juga harus dapat mengelolanya dengan baik. Bahkan pengelolaan ini juga harus dapat dipertahankan untuk menjaga kualitas serta kuantitas dari wakaf tersebut agar tetap produktif secara berkelanjutan.
"Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan kerjasama yang erat antara pemerintah, wakif, pengelola, hingga penerima wakaf untuk mengatasi berbagai masalah ini," kata Dompet Dhuafa.
Baca juga: Pengertian Wakaf, Rukun, Hukum, dan Bedanya dengan Infaq
Selain itu, literasi wakaf di masyarakat perlu terus digaungkan di berbagai kalangan usia.
Melalui peningkatan literasi tersebut, diharapkan kepercayaan masyarakat untuk berwakaf juga dapat terbangun secara berkelanjutan.
Ini karena kepercayaan masyarakat terhadap para Nazhir adalah dasar utama dalam mendorong berjalannya ekosistem wakaf produktif tersebut.
Pasalnya, tanggung jawab atas kepercayaan pengelolaan wakaf tersebut juga perlu dijaga dan dirawat agar produktivitasnya dapat terus berlangsung. Bahkan lebih jauh lagi, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjadikan wakaf sebagai jawaban dari masalah sosial-ekonomi yang masih marak terjadi di Indonesia.
Dompet Dhuafa selaku nazhir telah berhasil menjalankan investasi dan mengembangkan aset wakaf produktif. Salah satunya dapat kita lihat di Kawasan Zona Madina yang berlokasi di Parung, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Hadirnya Bank Wakaf Mikro Bisa Kurangi Keberadaan Rentenir
Di kawasan Zona Madina, miniatur porgram wakaf produktif lahir melalui berbagai program yang berlokasi di satu kawasan di antaranya: program kesehatan di RS Rumah Sehat Terpadu (RST), program pendidikan di STIM Budi Bakti, serta program dakwah dan budaya di Masjid Al Madinah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.