Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Kompas.com - 20/04/2024, 15:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Ilustrasi bitcoin. FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi bitcoin.
Profesor di Colombia Business Scholl Omid Malekan menerangkan, hal ini akan membuat penambang berpikir dua kali ketika halving bitcoin terjadi.

Baca juga: Halving Day Bitcoin Diproyeksi Terjadi dalam 19 Hari Lagi

"Beberapa penambang perlu mempertimbangkan biaya versus potensi pembayarannya," kata dia.

Meskipun bisa memperoleh pendapatan dari biaya transaksi, penambah memperoleh sebagian besar uang dari imbalan blok, yang pada dasarnya akan dipotong setengahnya setelah halving bitcoin.

“Penambang membutuhkan pendapatan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, sama seperti bisnis lainnya. Apa yang mungkin terjadi setelah halving adalah beberapa penambang tidak lagi mendapat untung, dan mereka akan berhenti menambang," ungkap dia.

Harga bitcoin sempat mencapai harga tertinggi pada Maret 2024. Kinerja itu tidak boleh digunakan untuk mengantisipasi seberapa baik kinerjanya di masa depan, seperti aset keuangan lainnya.

Baca juga: Bitcoin jadi Opsi Investasi di Tengah Ketidakpastian Global, Indodax: Terlindung dari Inflasi

Dunia kripto dianggap sebagai set yang fluktuatif dan rentan terhadap perubahan harga yang liar. Tidak ada jaminan, investor akan memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.

Sebagai informasi, halving bitcoin adalah peristiwa terjadinya pengurangan separuh dari imbalan (reward) yang diterima oleh para penambang bitcoin untuk menyelesaikan satu blok transaksi dalam jaringan bitcoin.

Pada awalnya, ketika bitcoin diluncurkan pada tahun 2009, setiap blok transaksi yang diselesaikan akan memberikan reward sebesar 50 bitcoin kepada penambang. Sementara, pada 2012 penambang mendapatkan 50 bitcoin sebagai imbalan, dan 25 bitcon pada 2016.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com