JAKARTA, KOMPAS.com - Fortune meluncurkan peringkat 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara atau disebut Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun 2024.
Daftar pertama perusahaan-perusahaan terbesar di kawasan ini, yang memeringkat mereka berdasarkan pendapatan untuk tahun fiskal 2023.
Di sektor energi, dua perusahaan asal Indonesia masuk daftar 10 besar perusahaan terbesar di Asia Tenggara, yaitu PT Pertamina (Persero) menempati posisi ketiga dan PT PLN (Persero) menempati peringkat keenam.
Baca juga: Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500
Dalam keterangan tertulis Fortune, Selasa (18/7/2024), peringkat ini mencakup perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan, disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan.
Vietnam adalah rumah bagi 70 perusahaan dalam daftar tersebut, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.
Dalam hal pendapatan, perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Singapura, Trafigura, berada di peringkat pertama dalam daftar dan mendominasi peringkat dengan penjualan sebesar 244 miliar dollar AS.
Baca juga: Dirut PLN: Perlu Kolaborasi untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi dan Perubahan Iklim
Sepuluh perusahaan teratas dalam 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara adalah kelompok yang beragam.
Sektor energi menempati tiga posisi teratas, dengan PTT Thailand berada di peringkat kedua, Pertamina Indonesia di peringkat ketiga, dan PLN berada di peringkat keenam.
Khususnya, Singapura memiliki perusahaan terbanyak di 10 teratas, dengan Trafigura bergabung dengan Wilmar di peringkat keempat, Olam di peringkat kelima, Flex di peringkat kedelapan dan DBS di peringkat kesepuluh. Juga di 10 teratas adalah CP All Thailand di peringkat ke-7 dan San Miguel Filipina di peringkat kesembilan.
Sepuluh perusahaan terbesar dalam daftar tersebut melaporkan pendapatan sebesar 650 miliar dollar AS.
Baca juga: 5 Tren Digitalisasi Rantai Pasok Perusahaan untuk Genjot Pendapatan
Angka itu menyumbang lebih dari sepertiga pendapatan untuk tahun fiskal 2023 di semua 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang melaporkan total pendapatan sebesar 1,8 triliun dollar AS.
Adapun ambang batas pendapatan minimum untuk dimasukkan dalam daftar adalah 460,8 juta dollar AS.
Dengan pendapatan kolektif sebesar 242 miliar dollar AS, perbankan menjadi sektor terbesar kedua di Asia Tenggara. Secara signifikan, sembilan bank termasuk di antara 20 perusahaan paling menguntungkan dengan DBS Singapura memimpin, baik dalam hal pendapatan maupun laba.
Kemudian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk dari Indonesia termasuk ke dalam daftar itu.
Secara keseluruhan, pendapatan dan laba menyusut selama setahun terakhir untuk 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara. Namun, perubahan tersebut, yang didorong oleh pasar energi yang lemah, menutupi kisah pertumbuhan yang mengesankan di berbagai industri.
Perusahaan yang tumbuh cepat termasuk perusahaan tambang Indonesia Harita Nickel dan Merdeka Battery Materials, perusahaan penerbangan seperti Thai Airways, dan berbagai perusahaan asuransi dan bank.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.