Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Jadi Kota Termahal di Asia, Harga Tanah Capai Rp 74 Juta Per Meter Persegi

Kompas.com - 21/06/2024, 16:46 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Hong Kong, sebuah metropolis yang selalu sibuk dan dinamis, kini menghadapi tantangan baru di tengah krisis tenaga kerja dan populasi yang menua.

Dikutip dari CNBC, Jumat (21/6/2024), menurut survei terbaru yang dirilis oleh konsultan properti internasional, Turner & Townsend, Hong Kong telah menjadi kota termahal di Asia untuk membangun properti, menggeser posisi Tokyo.

Survei tersebut memproyeksikan bahwa biaya konstruksi rata-rata di Hong Kong akan naik sebesar 4,8 persen tahun ini, mencapai Rp 74 juta per meter persegi.

Baca juga: Daftar 10 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal untuk Pekerja

Dengan angka ini, Hong Kong menempati peringkat kesembilan secara global dari 91 kota yang disurvei, hanya kalah dari kota-kota di Amerika Serikat dan Swiss.

Kota New York berada di posisi pertama dengan biaya konstruksi sebesar Rp 94 juta per meter persegi, diikuti oleh San Francisco dan Zurich.

Kelangkaan tenaga kerja terampil dan permintaan konstruksi domestik yang stabil adalah faktor-faktor utama di balik peringkat tinggi Hong Kong yang disebutkan di dalam survei ICMS.

Baca juga: High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Industri konstruksi Hong Kong saat ini menghadapi tantangan besar dengan kekurangan tenaga kerja yang signifikan.

Dewan Industri Konstruksi Hong Kong memperkirakan bahwa kekurangan tenaga kerja terampil akan mencapai 40.000 orang pada 2027.

Hal ini diperparah dengan populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah, yang diproyeksikan akan semakin menurunkan tingkat partisipasi angkatan kerja.

Selain itu, firma konsultan PWC juga menyoroti bahwa kekurangan tenaga kerja di Hong Kong juga disebabkan oleh lonjakan emigrasi dan persaingan global untuk menarik bakat.

Baca juga: Bursa Hong Kong Berencana Tak Lagi Tutup Saat Terjadi Topan

Langkah-langkah pemerintah untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja, baik asing maupun domestik, tampaknya belum cukup efektif dalam mengatasi masalah ini.

Tidak hanya Hong Kong, kota lain di Asia seperti Makau juga mencatat biaya konstruksi yang tinggi, menempati peringkat kedua di Asia dan ke-12 secara global.

Sementara itu, meskipun kota-kota di Jepang seperti Tokyo, Sapporo, Osaka, Hiroshima, dan Fukuoka biasanya berada di peringkat atas, tahun ini tidak ada yang masuk dalam 10 besar global.

Hal ini disebabkan oleh devaluasi yen Jepang dan pertumbuhan ekonomi yang moderat pasca pandemi.

Baca juga: Rumah Termahal di AS Dijual Seharga Rp 4,6 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com