Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo: 61,26 Persen Pengusaha Sulit Mengakses Pinjaman

Kompas.com - 25/06/2024, 17:57 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengungkapkan, sebanyak 61,26 persen pengusaha menilai sulit mengakses pinjaman untuk keperluan bisnisnya.

Padahal, dunia usaha membutuhkan kemudahan dalam mengakses pinjaman.

“Berdasarkan data yang kami miliki 61,26 persen pengusaha menilai sulit mendapatkan akses untuk keperluan bisnisnya. Padahal di sisi lain pengusaha membutuhkan pinjaman untuk memperluas usahanya,” ujarnya dalam diskusi yang disiarkan secara virtual, Selasa (25/6/2024).

Selain itu, Shinta menyebutkan, selama 3 tahun terakhir ada sebanyak 48,35 persen pengusaha tidak pernah mengajukan pinjaman dari bank atau lembaga lain.

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Kemudian dia menyebutkan ada sebanyak 90,02 persen perusahaan yang mengandalkan sumber pembiayaan yang berasal dari dalam negeri dan pendanaan itu mayoritas berasal dari modal pemilik, pasar modal hingga peer to peer lending.

Dalam kesempatan itu, Shinta juga mengungkapkan, seharusnya fokus penyaluran kredit harus diberikan kepada sektor-sektor prioritas. Sebab, sektor prioritas selalu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan PDB namun sulit mendapatkan akses kredit.

Dia mencontohkan seperti sektor manufaktur dan sektor padat karya.

Sektor manufaktur dan perdagangan memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB namun memiliki pertumbuhan kredit secara tahunan yang kecil.

Baca juga: Dana Pinjaman dari China Rp 6,9 Triliun Sudah Cair, KAI: Untuk Bayar Kontraktor Kereta Cepat Whoosh

Sementara itu, sektor padat karya seperti pertanian memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja namun pertumbuhan kreditnya lemah.

 

“Ini perlu didorong dengan diberikan insentif khusus agar semakin banyak tenaga kerja yang terserap,” pungkasnya.

Mengutip dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sektor pertanian memberikan andil 10,9 persen pada tahun 2014 untuk PDB Indonesia.

Akan tetapi, jika dilihat dari kreditnya, pada tahun 2015 porsi penyaluran kredit ke sektor pertanian hanya sebesar Rp 231,4 triliun atau hanya 5,96 persen dari total kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com