Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi

Kompas.com - 28/06/2024, 10:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (28/6/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang naik pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.35 WIB, IHSG menguat ke level 7.036,88 atau naik 68,92 poin (0,99 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.967,95.

Sebanyak 284 saham melaju di zona hijau dan 134 saham di zona merah. Sedangkan 169 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 4,1 triliun dengan volume 2,5 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana memperkirakan, selama IHSG masih mampu berada di atas 6.843 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari (3) pada label hitam.

“Namun waspadai, apabila IHSG kembali terkoreksi agresif dan menembus 6.639, maka IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada label merah. Support pada level 6.843 - 6.698, resistance 7.023 - 7.102,” kata Herditya dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas hijau, dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,74 persen (130,74 poin) ke level 17.847,21, Nikkei bertambah 0,96 persen (377,89 poin) ke level 39.719,39, dan Shanghai Komposit bertambah 0,85 persen (24,9 poin) ke posisi 2.970,79. Sementara itu, Strait Times melemah 0,001 persen (0,15 poin) ke level 3.343,19.

Baca juga: Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.33 WIB rupiah berada pada level Rp 16.390 per dollar AS atau turun 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.406 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, indeks dollar AS pagi ini masih bergerak di atas 106,0, di sekitaran pergerakan pagi sebelumnya. Ini artinya kekuatan dollar AS belum banyak berubah terhadap nilai tukar lainnya.

Data komponen harga PDB AS kuartal I revisi final yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini artinya inflasi AS berpotensi sulit untuk turun sehingga The Fed akan menahan suku bunga acuan di posisi sekarang lebih lama.

“Hal ini mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah hari ini berpeluang melemah ke arah Rp 16.450 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.350 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com