Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Kompas.com - 28/06/2024, 16:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prudential Indonesia mengatakan, inflasi medis yang dipicu oleh dampak pandemi beberapa tahun lalu mendorong peningkatan harga barang-barang medis, serta perawatan medis yang tertunda sehingga menjadi penyebab naiknya nominal klaim asuransi kesehatan.

Chief Customer and Marketing Officer, Prudential Indonesia Karin Zulkarnanen menjelaskan, kondisi tersebut menjadi tantangan industri asuransi.

"Berupa angka klaim yang tinggi dan inflasi medis yang juga tinggi," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (27/6/2024).

Baca juga: Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Ini Langkah OJK

Ia menambahkan, kedua hal tersebut mengharuskan perusahaan asuransi untuk melakukan penyesuaian biaya asuransi atau premi untuk produk asuransi kesehatan. Hal ini perlu dilakukan agar nasabah dapat mendapatkan perlindungan kesehatannya yang optimal.

Oleh karenanya, para pelaku industri asuransi terus berupaya mencari formula yang tepat dalam menjaga komitmen proteksi jangka panjang bagi nasabahnya.

Karin menjelaskan, komitmen ini juga penting untuk memastikan asas keadilan (fairness) saat menentukan nilai biaya asuransi artau premi bagi nasabah dan calon nasabah.

Itu dapat dilihat dari serangkaian faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, hingga pola hidup.

Prudential Indonesia sendiri berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan menerapkan fair pricing kepada setiap nasabah berdasarkan tinjauan berkala atas profil risikonya.

Upaya ini mencegah terjadinya ketidakseimbangan klaim dan biaya asuransi atau premi dalam sistem perlindungan asuransi kesehatan.

Selain itu, hal ini akan memastikan seluruh nasabah mendapatkan manfaat proteksi yang sesuai profil risiko dan riwayat kesehatan yang dimilikinya.

"Maksud dari konsep fair pricing bukan berarti nasabah tidak akan mengalami kenaikan atau penyesuaian biaya asurans atau premi," imbuh dia.

Seiring dengan itu, nasabah akan tetap mengalami kenaikan biaya asuransi atau premi, tetapi persentase kenaikannya lebih rendah dibandingkan dengan nasabah yang memilih perawatan di Rumah Sakit di luar jaringan PRUPriority Hospitals (non-PPHos).

Hal itu bertujuan memberikan incentives kepada nasabah Prudential untuk menggunakan layanan di 325 Rumah Sakit yang masuk dalam jaringan PRU Priority Hospitals di 105 kota/kabupaten seluruh Indonesia.

Baca juga: OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Prudential akan terus membuka komunikasi dan menambah jumlah rumah sakit dalam jaringan PRUPriority Hospitals yang setuju untuk menerapkan minimal standar pelayanan dan clinical pathway yang mengutamakan pelayanan kesehatan berkualitas.

Prudential Indonesia membawa solusi fair pricing ini sebagai latar belakang dalam mendesain produk asuransi kesehatan terbaru, yaitu PRUWell Medical dan PRUWell Health, yang menawarkan opsi premi terjangkau dan adil bagi setiap nasabahnya.

Nasabah akan memperoleh manfaat premi se-optimal mungkin sebagaimana profil risiko dan riwayat kesehatan yang dimilikinya.

Dengan demikian, nasabah yang menjaga kesehatan dan memiliki riwayat kesehatan yang baik berpotensi mendapatkan keringanan biaya asuransi atau premi, sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka dalam menjaga kesehatan.

"Ini tidak hanya mendorong nasabah untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatannya, tetapi juga membantu menciptakan sistem perlindungan asuransi kesehatan yang lebih berkelanjutan," sebut dia.

Baca juga: Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com