JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Senin (1/7/2024).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (28/6/2024) berakhir di zona hijau pada level 7.063 atau menguat 1,37 persen.
Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA200 dan menimbulkan gap pada rentang 6.968 sampai 6.987.
Baca juga: IHSG Tumbuh 2,67 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 12.092 Triliun
Adapun area penguatan IHSG selanjutnya diperkirakan akan menguji 7.102 sampai 7.149. Support pada level 6.945 sampai 6.843, resistance pada level 7.102 hingga 7.191.
“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v] dari wave 1 dari wave 3, sehingga penguatan IHSG akan cenderung terbatas dan rawan terkoreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 6.991 sampai 7.040,” ujarnya.
Sementara itu, funder WH Projeject William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini berpotensi menguat setelah terdapat gap pada level 6.968 yang dapat menjadi target koreksi di waktu yang akan datang ketika IHSG sudah jenuh beli.
“Secara teknikal, penguatan IHSG menembus level 7.000 mengonfirmasi pola falling wedge dan juga menegaskan bahwa IHSG masih bergerak dalam tren sideways sejak bulan Mei 2022,” kata William.
Baca juga: Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300
Sentimen yang mempengaruhi IHSG mucul dari eksternal yaitu debat capres AS, di mana sentimen ini memiliki peran dalam pergerakan dollar AS dan potensi arah kebijakan BI saat menghadapi volatilitas pergerakan nilai tukar.
“Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada range 6.968 sampai 7.147,” ujar William.
Berikut rekomendasi saham hari ini dari tiga perusahaan sekuritas.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.