Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Dibayangi Krisis Keuangan Baru?

Kompas.com - 20/05/2019, 09:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

BERLIN, KOMPAS.com - Penasihan Keuangan pemerintah Jerman mengkhawatirkan munculnya krisis keuangan di kawasan Eropa.

Salah satu anggota dari German Council of Economic Experts Lars Feld adalah salah seorang yang pertama mengatakan kemungkinan adanya pelambatan perekonomian di negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Eropa tersebut.

Selain itu, Feld juga tengah mengamati negara Eropa lain, khususnya Italia. Negara ini tengah berjuang menghadapi resesi sekaligus utang pemerintah yang meningkat dan krisis perbankan.

Baca juga: Begini Cara Bangkit dari Krisis Finansial Berkepanjangan

Pengeluaran serta rencana perpajakan pemerintah Italia pun menunjukkan adanya penggelembungan defisit serta utang. Hal tersebut melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Eropa sekaligus semakin merusak kredibilitas dari kondisi keuangan negara tersebut.

"Sistem perbankan di Italia tidak seaman yang kita harapkan. Terdapat potensi adanya penularan dari sistem perbankan Italia ke sistem perbankan lainnya. Dan (proses penularan) yang pertama adalah dari pemerintah Italia ke keseluruhan sistem perbankan. Ini mungkin akan menjadi krisis Eropa yag baru," ujar dia.

Tujuh penyalur kredit Italia pun dalam tiga tahun kemarin telah diminta untuk mengajukan bailout.

Pemerintah Jerman sendiri memerkirakan pertumbuhan perekonomian hanya sebesar 0,5 persen tahun ini. Angka itu merosot dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 1,8 persen seiring dengan semakin sulitnya kondisi manufaktur di negara tersebut.

Adanya standar emisi yang lebih kompleks telah berdampak pada penjualan mobil di semester kedua tahun lalu.

Selain itu, sektor manufaktur yang berkontribusi terhadap seperlima perekonomian Jerman kian terbebani oleh permintaan yang lebih lambat dari China yang merupakan dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Di samping itu, Jerman juga tengah menghadapi tantangan jangka panjang, yaitu bagaimana agar bisa tetap unggul dalam menghadapi persaingan global yang kian ketat.

Berbagai isu yang berkembang di Jerman dan Italia pun membuat Komisi Eropa merevisi pertumbuhan ekonomi mereka jadi 1,4 persen tahun ini.

Baca juga: Cerita Boediono soal Kesalahan Resep IMF Menangani Krisis 1998

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com