Dirut AirAsia Indonesia "Pede" Kinerja Kuartal II Membaik

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Air Asia Indonesia Tbk Dendy Kurniawan mengaku kinerja maskapainya membaik pada kuartal II-2019 dibanding kuartal I-2019 maupun kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal I, Air Asia mencatat peningkatan load factor atau tingkat keterisian sebesar 7 persen menjadi 87 persen dibanding kuartal yang sama tahun 2018 sebesar 80 persen. Sementara tahun ini, Dendy menargetkan load factor naik mencapai 10 persen.

Kendati membaik, Air Asia belum merilis kinerjanya untuk kuartal II-2019. Dendy mengatakan, perilisan data kinerja Air Asia baru akan dilakukan bulan depan.

"Kalau data statistik, nanti deh, kita tunggu closing-nya kuartal II-2019. Kurang lebih minggu depan mudah-mudahan sudah bisa kita lihat data itu," kata Dendy Kurniawan di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Ini Rahasia Tiket Murah AirAsia

Adapun, Dendy menyebut tahun ini maskapainya akan fokus ke rute-rute domestik. Dia pun mempertimbangkan rute-rute ke timur Indonesia. Namun, saat ini masih dalam tahap perizinan.

"Pengennya ke timur. Lagi proses. Saya enggak mau mendahului proses perizinan, biar keluar dulu saja perizinannya," ungkap Dendy.

Tahun 2019, Dendy mengatakan bahwa maskapai Air Asia akan kedatangan 5 pesawat baru, sehingga jumlahnya menjadi 29 pesawat dengan tipe yang sama, yaitu Airbus A320-200. Hal inilah yang membuat Dendy yakin load factoe bisa tembus 10 persen hingga akhir tahun.

Sementara soal penyamaan tipe  pesawat, kata Dendy, membuat operasi Air Asia akan lebih efisien mulai dari sisi pilot, pabrikan, juga pemeliharaan pesawat.

"Kita hanya mengoperasikan satu tipe, enggak lebih dari 1. Yaitu Airbus A320-200 yang kapasitasnya sekitar 180 orang. Jadi itu membuat operasi kita lebih efisien. Pilotnya juga tersertifikasi, pabrikannya dan maintenance-nya juga satu," jelas Dendy.

Baca juga: Luhut: Soal Maskapai Asing, Sementara AirAsia Aja Dulu...