Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani Saat “Dibajak” Jokowi dari Bank Dunia

Kompas.com - 02/08/2019, 14:36 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo rupanya pernah “membajak” Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Aksi pembajakan itu dilakukan saat menunjuk Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2016. Padahal, saat itu wanita yang akrab disapa Ani itu tengah menjabat sebagai direktur pelaksana di Bank Dunia.

Kejadian tersebut diceritakan Ani saat menjadi pembicara dalam acara Kadin Talks di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Sri Mulyani Buka Peluang Gelar Tax Amnesty Jilid II

Menurut Sri Mulyani, saat diminta kembali menjadi Menteri Keuangan oleh Jokowi, dirinya sempat dilanda kebingungan. Sebab, dia sudah merasa nyaman menjadi salah satu petinggi di Bank Dunia.

“Keputusan ini sangat memengaruhi pribadi, keluarga, dan dalam kasus saya ini mungkin memengaruhi negara juga. Jadi dimensinya enggak selalu ‘oh apa yang untung buat saya (jadi menteri keuangan lagi)’. Prosesnya agak kompleks ketika Pak Jokowi meminta saya bergabung dengan kabinetnya,” ujar Sri Mulyani.

Ani menceritakan, saat itu Jokowi mengatakan kepada dirinya bahwa dia ingin membangun Indonesia dengan struktur ekonomi yang kuat dan berkeadilan. Atas dasar itu, Jokowi meminta bantuan Ani untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani: Kami Harapkan BPJS Kesehatan Lakukan Perbaikan di Semua Aspek

Wanita yang kini berusia 56 tahun itu pun merasa tertarik untuk membantu Jokowi membangun perekonomian Indonesia. Menurut Ani, cita-cita Jokowi itu sangat mulia.

Namun, di satu sisi, jika Ani bergabung dengan kabinet Jokowi, dia harus meninggalkan zona nyamannya di Bank Dunia.

Padahal, dengan menduduki jabatan direktur pelaksana, Ani bisa memperoleh pendapatan yang besar dan pengalaman berkeliling dunia untuk melihat perekonomian negara-negara lain.

“Di World Bank kami bisa keliling dunia dan bisa berkontribusi dalam pembangunan karena tujuannya mengurangi kemiskinan. Jadi saya punya kesempatan melihat banyak negara di dunia, melihat kondisi perekonomian suatu negara,” kata wanita kelahiran Lampung ini.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kendala Terkait Aturan Mobil Listrik

Menurut Ani, apa yang didapatnya dari Bank Dunia tak hanya berbentuk materi. Namun, dia juga bisa mendapatkan pengalaman dan perspektif yang lebih luas.

Selain itu, Ani menilai tawaran Jokowi untuk menjadi menteri keuangan lagi bukan hal yang menantang bagi dirinya. Sebab, dia pernah menduduki posisi itu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya itu bukan orang yang ingin kembali ke pekerjaan lama. (Buat saya) hidup itu harus move on. Jadi kalau jadi menteri keuangan lagi saya harus menemukan motivasi lagi supaya saya bisa berkontribusi optimal,” ucap dia.

Menurut Ani, menemukan motivasi baru merupakan hal penting. Dia tak mau saat menjabat menteri keuangan lagi akan menganggap remeh pekerjaan itu.

Atas dasar itu, dia perlu memikirkan secara matang pinangan Jokowi itu. Namun, saat mengetahui kondisi perekonomian Indonesia sedang genting, Ani merasa tertantang untuk memperbaikinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com