Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Jarak Tempuh, Tol Cibitung-Cilincing Juga Bakal Tekan Biaya Logistik

Kompas.com - 10/10/2019, 21:42 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) diproyeksikan akan rampung dan siap operasi pada pertengahan 2020. Selain dapat memangkas waktu pada rute Bekasi ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, akses ini juga punya keunggulan lain.

Wakil Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Eko Afrilianto mengungkapkan, keberadaan JTCC bisa menekan biaya logistik yang terbilang besar dikeluarkan penggunaan jalan tol selama ini. Kehadiran infrastruktur ini juga bisa jadi alternatif terbaru.

"Dari Bekasi ke Priok kan masuknya dari (tol) Jakarta-Cikampek, terus aja Cawang atau lewat JORR, tapi sekarang kan (lalu lintas) sudah padat sehingga waktu tempuh tidak menentu," kata Eko ditemui di Cibitung, Bekasi, Jabar, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Dengan Jalan Tol Ini Waktu Tempuh Bekasi-Tanjung Priok Terpangkas hingga 2 Jam

Eko menjelaskan, akses JTCC akan menjadi pilihan terbaru dan juga alternatif rute perjalanan dari kawasan industri di Bekasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Apalagi, selama ini akses menuju pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia itu hanya lewat Tol Jakarta-Cikampek.

Dia menambahkan, singkatnya waktu tempuh membuat angkutan logistik akan lebih produktif karena ritase meningkat atau tinggal. Ujungnya, dalam periode waktu yang sama maka jumlah rit yang dihasilkan lebih tinggi.

"Kami berharap ada perubahan pola transportasi. Kendaraan berat kami harapkan lewat, sehingga kepadatan di ruas lain berkurang," sebutnya.

Baca juga: Operasional Tol Cibitung-Cilincing Molor, Ini Sebabnya

Kendati demikian, Eko tidak menyebut dan merinci seberapa besar biaya logistik yang dapat ditekan jika menggunakan JTCC ketika membawa produk industri sebuah perusahaan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain itu, dia juga memastikan waktu tempuh lewat JTCC akan lebih pendek dibandingkan tol lainnya bahkan bisa sampai 2 jam selisihnya.

"Misalnya truk sehari cuma 1 rit, ritasenya bisa tambah karena dari Cibitung ke Priok jadi satu jam, kalau sekarang bisa 3-4 jam. Jadi meningkatkan efisiensi jalannya bisa 1 rit lebih," lanjutnya.

Baca juga: Jalan Tol Cibitung-Cilincing Ditargetkan Beroperasi Tahun 2020

Hingga kini progres JTCC sudah capai 60 persen pembangunannya dan ditarget rampung serta beroperasi pada pertengahan 2020 mendatang.

JTCC merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2) dan dibangun sejak September 2017 itu dijadwalkan beroperasi pada kuartal II/2020.

Ruas JTCC sendiri terdiri dari 4 seksi, yaitu Cibitung-Telaga Asih (3,14 km), Telaga Asih-Tambelang (10,30 km), Tambelang-Tarumajaya (14,3 km), dan Tarumajaya-Cilincing (7,10 km).

Baca juga: Menteri Susi: Tol Laut Masih Kurang Banyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com