Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Januari 2020, Pemerintah Telah Terbitkan Utang Syariah Rp 1.230 Triliun

Kompas.com - 23/01/2020, 13:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko mencatatkan, pemerintah hingga 16 januari 2020 telah menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) hingga Rp 1.230,44 triliun dengan outstanding sebesar Rp 738,37 triliun. Penerbitan surat utang tersebut dilakukan baik dengan cara dilelang, bookbuilding, maupun private placement.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman menyebutkan, untuk tahun 2019 pemerintah telah menerbitkan SBSN untuk pembiyaan proyek sebesar Rp 28,34 triliun.

Jumlah tersebut digunakan untuk membiayai proyek di 7 Kementerian/Lembaga untuk 619 proyek.

"SBSN proyek adalah salah satu alternatif pembiayaan dalam APBN, jadi salah satu fiturnya misalnya pembiayaan itu sudah ada underlying (jaminannya) dikaitkan dengan proyek," ujar Luky ketika memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Lelang SBSN Rp 7 Triliun, Pemerintah Kebanjiran Tawaran hingga Rp 29,9 Triliun

Luky pun menjelaskan, penerbitan SBSN pertama kali dilakukan pada 203 dengan nilai sebesar Rp 890 miliar.

Kala itu, SBSN hanya mendanai 1 proyek double track Cilacap-Kroya milik Kementerian Perhubungan.

Pada 2019, alokasi pembiayaan proyek SBSN ditujukan kepada tujuh K/L yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Adapun per Desember 2019, Luky menjelaskan penyerapan SBSN proyek mencapai 90,5 persen. Namun demikian, K/L bisa melakukan perpanjangan pelaksanaan pekerjaan proyek selama 90 hari kerja di tahun berikutnya.

"Mereka diberi waktu tambahan sampai Maret, sehingga penyerapan bisa mencapai di atas 95 persen," kata dia.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan, untuk K/L yang kinerja penyerapannya kurang bagus akan mendapatkan pembatasan pembiayaan dalam proyek-proyek tertentu. Namun demikian, dirinya tak menjelaskan lebih jauh mengenai realisasi penyerapan SBSN proyek di setiap K/L.

"Punishmentnya dia dibatasi, kita kasih moratorium. Jadi kita enggak kasih lagi proyeknya untuk sampai setahun berikutnya," jelas Dwi/.

"Langsung diberhentikan pembiayaannya karena nggak selesai waktu itu, dan enggak jadi proyek sebelumnya," ujar dia.

Baca juga: Simak, Ini Cara agar Terhindar dari Tawaran Perumahan Syariah Bodong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com