Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham AirAsia Jatuh Usai Dituduh Terima Suap dari Airbus

Kompas.com - 03/02/2020, 18:15 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Saham AirAsia Grup dan unit AirAsia X jeblok pada Senin (3/2/2020) setelah tuduhan Britain’s Serious Fraud Office menuduh bahwa Airbus menyuap Airasia sebesar 50 juta dollar AS.

Mengutip CNBC, Airbus melakukan penyuapan agar bisa memenangkan pesanan pesawat dari kelompok maskapai beranggaran murah terbesar di Asia.

Terkait tuduhan itu, harga saham AirAsia turun sebanyak 11 persen menjadi 1,27 ringgit, di mana ini merupakan level terendah sejak Mei 2016. Sementara saham AirAsia X merosot 12 persen ke level terendah sepanjang masa, yaitu 11,5 sen Malaysia.

Baca juga: AirAsia Batalkan Penerbangan ke Wuhan karena Virus Corona, Ini Kompensasi buat Penumpang

Saat ini badan anti-korupsi Malaysia sedang melakukan penyelidikan terkait tuduhan dari Inggris tersebut.

Pihak AirAsia mengatakan tidak pernah membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada sponsor Airbus. Selanjutnya, AirAsia berjanji akan bekerja sama dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).

Sebelumnya, Komisi Sekuritas Malaysia mengatakan pihaknya juga akan memeriksa apakah AirAsia melanggar hukum sekuritas.

Tuduhan suap terungkap akhir pekan lalu setelah Airbus menandatangani settlement yang memecahkan rekor senilai 4 miliar dollar AS dengan Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Jaksa mengatakan perusahaan telah melakukan suap pejabat publik dan pembayaran tersembunyi sebagai bagian dari pola korupsi di seluruh dunia.

Analis mengatakan tuduhan terhadap AirAsia muncul pada saat yang tidak tepat. Saat ini maskapai penerbangan sedang bergulat dengan perlambatan bisnis penerbangan karena dampak virus corona berujung pada pembatalan penerbangan dari dan menuju China.

"Selain terlibat dalam skandal korupsi ini, kami mengharapkan lingkungan operasional mampu bertahan ditengah masalah wabah virus di Wuhan yang dapat mengurangi perjalanan udara di wilayah ini," kata Kenanga Investment Bank.

Di sisi lain, TA Securities juga melakukan upaya penyelamatan dengan menurunkan peringkat saham Grup AirAsia dari "buy" menjadi "sell".

"Kami memilih pendekatan 'jual dulu dan ajukan pertanyaan nanti' untuk menghindari ketidakpastian terkait investigasi korupsi oleh MACC, dimana dampaknya terhadap AirAsia bisa signifikan dalam hal tata kelola perusahaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com