Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Corona, Bos-bos Perusahaan Dunia Pangkas Gajinya Sendiri

Kompas.com - 27/03/2020, 18:15 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Virus corona telah memberikan pukulan yang cukup hebat pada perusahaan-perusahaan besar di dunia. Hal itu mendorong banyak perusahan harus melakukan langkah luar biasa untuk menyelamatkan cashflow perusahaan.

Banyak bos-bos perusahaan tersebut harus memangkas gajinya untuk mengantisipasi dampak buruk virus corona terhadap laju produksi perusahaan.

Meski tak akan berdampak cukup signfikan terhadap fundamental perusahaan ataupun menabah upah karyawan di lapisan yang lebih bawah, namun pemangkasan upah tersebut bisa menjadi pesan penting bagi perusahaan.

Baca juga: Rp 140,1 Triliun Modal Asing Keluar dari RI Sejak Januari 2020

"Banyak (dari pemangkasan upah petinggi perusahaan) bersifat simbolis," ujar Profesor di bidang keuangan University of Pennsylvania's Wharton School Itay Goldstein seperti dikutip dari CNN, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

"Ketika kita dihadapkan pada kondisi krisis seperti saat ini, di saat ekonomi sedang sulit baik untuk pekerja, orang-orang yang kehilangan pekerjaannya, ataupun mereka yang tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, para CEO mengatakan 'kami akan menyerahkan upah,'. Ini merupakan sinyal mereka berbagi kesulitan yang sama," sambungnya.

Maskapai penerbangan dan perusahaan-perusahaan travel merupakan industri yang paling terdampak pandemi virus corona.

Beberapa CEO di maskapai penerbanngan misalnya Delta, Alaska dan United Airlines pun telah mengambil langkah pemangkasan gaji CEO sekaligus mengurangi tunjangan untuk petinggi lain.

Baca juga: Soal Penangguhan Cicilan, Ini Respons Perusahaan-perusahaan Leasing

Perusahaan perhotelan terbesar di dunia, Marriott misalnya, CEO Arne Sorenson mengatakan tidak akan mengambil sepeserpun gajinya hingga akhir tahun, sementara petinggi perusahaan lain mengatakan akan memangkas gajinya sebesar 50 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan bersama dengan pengumuman perusahaan yang akan merumahkan sekitar 10.000 karyawan hotel mulai dari tenaga housekeeping hingga level general manager.

Selain itu, perusahaan online travel agent (OTA) Booking Holdings menyatakan, CEO mereka Glen Fogel yang sekaligus menjabat sebagai CEO di tiga anak usaha lain bakal merelakan gajinya tahun ini. Selain itu, jajaran direksi Booking pun melakukan hal yang sama.

Baca juga: Asosiasi UMKM: Stimulus dari Pemerintah Adalah Berita Baik, Tetapi...

Perusahaan lain, termasuk Ford (F), GE (GESLX) dan Lyft (LYFT) telah mengambil langkah serupa.

"Setiap dolar, euro, bhat, dan lainnya diperhitungkan dalam upaya ini untuk memastikan kami dapat terus menjadi pemimpin dalam perjalanan online di sisi lain dari krisis ini," kata Fogel Booking dalam surat mereka kepada karyawan.

"Setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada upaya penghematan biaya kami dan seefisien mungkin," sambung dia.

Baca juga: Daftar Warteg yang Gratiskan Makan di Jabodetabek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com