Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi BI: Inflasi April 0,2 Persen, Rendah dan Terkendali

Kompas.com - 09/04/2020, 18:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi harga-harga komoditas di pasar menjelang bulan puasa hingga minggu kedua April 2020 terpantau rendah dan terkendali.

Berdasarkan survei pemantauan harga Bank Indonesia, inflasi pada April 2020 berada di sekitar 0,2 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 2,80 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Kami pantau harga-harga di berbagai pasar di Indonesia, kami lakukan di seluruh 46 kantor BI setiap minggu. Berdasarkan pemantauan, ini rendah menunjukkan bagaimana berbagai faktor yang berpengaruh terhadap inflasi itu terkendali," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: Wabah Corona Gerogoti Industri Kecil dan Menengah

Perry mengungkap, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi inflasi tetap stabil dan terkendali. Pertama, koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) antara pusat dan daerah berkomitmen memenuhi kebutuhan bahan pokok.

Kedua, tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari kemampuan kapasitas produksi nasional sehingga menghadapi kesenjangan output negatif. Artinya, tekanan inflasi dari sisi permintaan inflasi akan terkendali.

Ketiga, dampak nilai tukar rupiah terhadap inflasi juga rendah. Dalam konteks permintaan yang rendah, kurs rupiah pun akan sangat kecil mempengaruhi tingkat kenaikan harga yang mendongkrak tingkat inflasi domestik.

Baca juga: Imbas Virus Corona, 11 Bandara Ini Persingkat Jam Operasional

Keempat, ekspektasi inflasi terjangkar baik di masyarakat, konsumen, maupun dari sisi produsen. Hal ini dinilai berkat kredibilitas kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia.

"Jadi keempat faktor itu kemudian mempengaruhi bahwa inflasi tetap rendah. Ya memang biasanya di ramadan meningkat. Tapi ada pembatasan sosial, seperti imbauan tidak mudik supaya memitigasi dampak covid-19," pungkas Perry.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan inflasi pada Maret 2020 mencapai 0,10 persen.

Angka inflasi itu membuat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 0,76 persen dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,96 persen.

Baca juga: Gratis Rapid Test Covid-19 dari Halodoc dan Gojek, Ini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com