Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Susi Pudjiastuti: Sulitnya Susi Air di Tengah Pandemi

Kompas.com - 29/04/2020, 21:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengaku pendapatan maskapainya menurun akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Tak tanggung-tanggung, dalam 1 bulan hampir 98 persen pesawatnya tak lagi melakukan penerbangan, baik untuk penumpang maupun penerbangan kargo.

"Susi Air contohnya perusahaan yang saya punya, dalam 1 bulan kehilangan 98 persen dari penerbangan. How can we go back to 30 percent aja belum terbayang," kata Susi dalam konferensi video, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Tak Jadi Menteri Lagi, Susi: Presiden Butuh yang Berbeda

Susi menuturkan, penerbangan perintis sudah 95 persen berhenti karena bandara-bandara tujuan ditutup dan dibatasi operasionalnya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penerbangan kargo, yang menjadi andalannya saat ini, tak senormal hari biasa.

"Hanya terbang yang kargo. Kalau charter penerbangan medis pun sekarang sangat ketat. Kita harus tahu penyakitnya apa. Karena kalau Covid-19 tidak bisa ditransportasikan. Kebanyakan ya tidak terbang," ujar Susi.

Rendahnya mobilitas penerbangan berimbas kepada operasional perusahaan. Tak jarang, efeknya pun sampai kepada karyawan yang harus cuti tanpa bayaran (unpaid leave).

Pilot-pilot Susi Air, baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) sebagian memanfaatkan cuti untuk pulang ke rumah masing-masing. Sebagian lainnya, terpaksa menetap di mess karena adanya PSBB maupun karantina wilayah.

"Ya akhirnya efeknya ke karyawan, ke semua. Mereka tidak ada kerjaan cuma di mess aja," ungkapnya.

Baca juga: Dirut Garuda: Mohon Maaf Hari Ini Bapak Ibu, Tak Bisa Lagi Terlalu Melihat Wajah Pramugari Kami

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com