Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Level Rp 15.000 Per Dollar AS, BI Yakin Rupiah Terus Menguat

Kompas.com - 30/04/2020, 14:04 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah bisa terus menguat terhadap dollar AS.

Pasalnya hari ini, nilai tukar rupiah bisa kembali ke level di bawah Rp 15.000 setelah dalam beberapa pekan terakhir mata uang Garuda sempat tertekan hingga Rp 16.000 per dollar AS.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/4/2020) rupiah menunjukkan penguatan menjadi Rp 14,895 per dollar AS atau sebesar 2,62 persen.

Baca juga: Gubernur BI: Alhamdulillah Rupiah Menguat di Bawah Rp 15.000

Pada pukul 13.47, menurut data Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot berada pada level Rp 14.913 per dollar AS.

Perry pun memperkirakan nilai tukar akan ada di kisaran Rp 14.900 hingga Rp 15.300 per dollar AS di akhir tahun 2020.

"Kami confident nilai tukar rupiah menguat dan mengarah Rp 15.000 di akhir tahun, dan sekarang sudah di bawah Rp 15.000," ujar Perry ketika rapat kerja secara virtual dengan Komisi XI DPR RI.

"Semua memang alhamdulillah ini karunia Allah. Manusia hanya berikhtiar Allah yang menentukan agar kita tawakal dan optimis ke depan, Allah memberi rahmat lebih baik setelah musibah ini," ujar Perry lebih lanjut.

Perry pun mengatakan, penguatan rupiah terjadi lantaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) tahun ini, diperkirakan jauh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan.

Baca juga: Menguat, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

Pada kuartal pertama tahun ini, defisit transaksi berjalan akan lebih rendah dari 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan yang di kisaran 2,5 persen hingga 3 persen dari PDB.

"Kalau CAD rendah, tekor defisit lebih rendah, dan itu mendukung nilai tukar menguat," ujar Perry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com