Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Platfrom Daring, Pebisnis Kopi Ini Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 11/06/2020, 06:50 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kedai kopi adalah salah satu sektor yang ikut terimbas akibat mewabahnya pandemi Covid-19.

Semenjak Physical Distancing dan Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, banyak kedai kopi yang ditutup lantaran tidak adanya pengunjung yang membeli.

Hal ini juga dialami oleh salah satu kedai kopi yang terkenal di Yogyakarta, yaitu Klinik Kopi Yogyakarta.

Firmansyah alias yang sering disebut dengan nama Pepeng mengakui semenjak ada pandemi jumlah omzetnya sangat menurun drastis. Naasnya, hampir tak satupun pengunjung yang datang ke kedainya.

Baca juga: Manisnya Laba Usaha Kopi Literan di Tengah Pandemi

"Alhasil, saya berpikir untuk menutup kedai saya dan melakukan penjualan melalui online dengan menggunakan platform Tokopedia," ujarnya dalam Media Briefing Bertajuk UMKM Lokal di New Normal yang disiarkan secara virtual, Rabu (10/6/2020).

Pepeng menyebut semenjak melakukan penjualan secara online, jumlah pendapatannya kian meningkat. Ia berhasil menjual kopinya sebanyak 20 pack per hari.

"Semenjak berjualan di Tokopedia omzet kami meningkat, percaya enggak percaya saat ini lebih dari 90 persen penjualan kami laku di Tokopedia," katanya.

Pepeng juga mengatakan bahwa kopi yang dia jual pun sedikit unik dari kopi yang lainnya. Tiap pembeli membeli kopinya selalu ada deskripsi mengenai kopi tersebut, yang disisipkan di dalam kopi.

Bahkan Klinik Kopi juga mencantumkan barcode yang isinya tentang informasi lokasi sumber kopi tersebut.

"Jadi ketika pelanggan kami memesan dari Tokopedia, kami menambahkan informasi mengenai lokasi asal sumber kopi tersebut, kebunnya di mana bahkan sampai nama petaninya. Packaging-nya juga tidak sembarang, kami membuat kayu sebagai packagingnya agar kopi yang dikirimkan nanti tidak pecah hingga sampai ke pelanggan kami," ungkapnya.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Ekspor Kopi Indonesia ke Mesir Meningkat

Bukan hanya kopi, Pepeng bersama istrinya juga turut menjual beberapa alat seduh kopi di Tokopedia. Harga yang ia jual juga sangat kompetitif yaitu Rp 250.000 per alat seduh.

Pepeng menambahkan ternyata alat kopi tersebut sangat diterima oleh masyarakat. Penjualan alat seduh kopinya pun ikut meningkat sebesar 20 persen.

"Saya merasa sangat terbantu dengan bergabungnya di Tokopedia. Melalui platform daring ini kini Klinik Kopi dapat dinikmati masyarakat luas mulai dari Palu, Kalimantan hingga Papua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com