Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Daripada Uang Dihambur-hamburkan untuk Prakerja, Mending untuk Edukasi Publik

Kompas.com - 20/06/2020, 12:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Indef Dradjad H Wibowo menyarankan pemerintah untuk menganggarkan anggaran edukasi publik terkait Covid-19.

Menurut dia, edukasi menjadi salah satu kunci penting untuk membantu ekonomi pulih lebih cepat alih-alih menjalankan program Kartu Prakerja di masa pandemi Covid-19.

"Daripada uang dihambur-hamburkan untuk Prakerja dan sebagainya, uangnya digunakan untuk edukasi publik melalui TV, Youtube, media. Efeknya bagus, di satu sisi membantu mendia, di sisi lain masyarakat akan bisa mengerti tentang Covid-19 ini," kata Dradjad dalam konferensi video, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Pemerintah: Kartu Prakerja Bukan Lelang Pengadaan Barang dan Jasa

Dradjad menyayangkan, saat ini masyarakat justru banyak belajar dari informasi yang diterima melalui pesan daring (WhatsApp). Sayangnya, kebanyakan pesan daring justru ngawur alih-alih mencerahkan.

Indonesia kata dia, harus belajar dari Singapura dan negara-negara yang telah mengalokasikan dana untuk edukasi publik.

Di Singapura, masyarakat diajari dari hal-hal terkecil dan sering ditemui, seperti cara mengurangi risiko Covid-19 saat membeli makanan, menggunakan masker yang benar, hal apa yang perlu dilakukan jika terpaksa membawa anak ke luar rumah, hal apa yang akan dilakukan ibu hamil jika terpaksa kontrol ke rumah sakit, dan sebagainya.

"Jadi public spending untuk edukasi itu dampak ekonominya ada, dan dampak kesehatannya bagus mengurangi yang terinfeksi. Bisa pakai animasi yang cantik. Kalau sekarang orang belajarnya dari informasi yang enggak karu-karuan di medsos," ujar Dradjad.

Baca juga: Pemerintah Proyeksi Ekonomi RI Negatif 3,8 Persen di Kuartal II 2020

Menurut dia, pakar kesehatan mesti banyak hadir di muka publik, mulai dari menteri kesehatan hingga dokter-dokter yang ahli di bidangnya alih-alih tokoh dari kalangan elit politik yang bukan ilmunya.

Publik mesti disadarkan apa risiko jika tertular dan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perawatan pasien Covid bisa sampai Rp 250 juta. Namun dari kwitansi salah seorang pasien yang dilihatnya bisa sampai Rp 500 juta.

"Poin saya adalah, yang banyak tampil di depan adalah mereka yang ada di kesehatan, menkes, dokter ahli, jangan lagi politisi, DPR, karena ilmunya yang sama-sama cekaknya (bukan bidangnya). Edukasi sehingga masyarakat lebih siap, sehingga kontaknya berkurang dan terkendali, ujungnya ekonomi yang diuntungkan," pungkas Dradjad.

Baca juga: Insentif Belum Cair, Kartu Prakerja Masih dalam Proses Evaluasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com