Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: RI Paling Agresif di Asia Tenggara Soal Pencarian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 15/09/2020, 13:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling agresif untuk mencari vaksin Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Erick saat menberi paparan di dalam webinar yang digelar Kementerian Perhubungan, Selasa (15/9/2020).

“Kita, saya rasa negara di Asia Tenggara yang sangat agresif (soal vaksin Covid-19) dan kalau dengan dunia juga kita masuk kategori negara yang sudah bisa men-secure vaksin dari beberapa partner,” ujar Erick.

Baca juga: Lapor ke Wapers, Erick Thohir: Vaksin Halal Jadi Prioritas

Pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu menambahkan, Indonesia tak boleh ketinggalan dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Sebab, lanjut dia, Inggris saja yang memiliki jumlah populasinya sekitar 60 juta jiwa sudah mengamankan 200 juta vaksin Covid-19.

“Tentu kita tidak boleh tertinggal, karena itu kita agresif,” kata mantan bos Inter Milan itu.

Saat ini, kata dia, Indonesia telah bekerja sama dengan dua perusahaan farmasi asal China dan Uni Emirat Arab (UAE) terkait pengembangan vaksin Covid-19.

Setidaknya, pada akhir tahun 2020 Indonesia telah memiliki komitmen dengan dua perusahaan farmasi di China dan UAE untuk 30 juta dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Luhut: Perusahaan Uni Emirat Arab Kirim 10 Juta Vaksin Covid-19 Tahun Ini

“Lalu juga kita harapkan 280 juta tambahan sampai 310 juta, karena di perjanjian ada tambahan 10 persen untuk kita. Ini kita harapkan bisa menstabilkan dari menjaga kesehatan masyarakat sampai kita bisa memproduksi vaksin merah putih yang akan dikembangkan di awal tahun 2022,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com